Beruntungnya, Apriyani/Fadia terlihat lebih bermain ngotot dan agresif.
Gemuruh suporter Istora bergemuruh tiap kali Apriyani/Fadia meraih poin.
Situasi yang mampu menambah semangat Apriyani/Fadia.
Jeda gim pertama, Apriyani/Fadia memimpin 11-9.
Seusai jeda gim pertama, kendali permainan masih berada di pihak Apriyani/Fadia.
Variasi serangan Apriyani/Fadia beberapa kali menyusahkan pasangan Thailand.
Meski sempat lengah di poin-poin krusial, Apriyani/Fadia akhirnya mampu menjaga keunggulan dan menutup gim pertama dengan kemenangan 21-17.
Lanjut ke gim kedua, pasangan Thailand berbalik menekan Apriyani/Fadia.
Permainan Apriyani/Fadia yang terburu-buru justru menjadi bumerang.
Beberapa kali, Apriyani maupun Fadia kurang cermat saat melakukan pengembalian bola.
Pukulan kerasnya yang diharapkan jatuh ke ruang kosong lawan justru nyangkut di net.
Sering mati sendiri, Apriyani/Fadia tertinggal 6-11 di jeda gim kedua.
Belum bisa keluar dari tekanan, Apriyani/Fadia mengakhiri gim kedua dengan kekalahan 16-21.
Di gim ketiga, Apriyani/Fadia kembali ke performa terbaiknya.
Kali ini, Apriyani/Fadia lebih terlihat bermain sabar.
Meski mendapat serangan bertubi-tubi dari lawan, Apriyani/Fadia mampu menunjukkan defence yang ciamik.
Dan akhirnya, Apriyani/Fadia mampu menutup gim ketiga dengan kemenangan 21-14 setelah penempatan bola yang dilesatkan Fadia tak mampu digapai lawan.
(Tribunnews.com/Isnaini)