"Saya selalu mengingatkan dan berpesan kepada pemain, kita harus ambil medali emas yang di PON sebelumnya di ambil Jatim. Kami optimistis bisa membawa pulang emas ke tim DKI setelah puasa lama sejak 2004. Semoga pemain dapat tampil maksimal dan jauh dari cedera, dan pastinya tentu seizin Tuhan, karena tugas kita hanya berlatih dan semuanya saya serahkan pada Tuhan sesuai rancangan dan kehendakNya," lanjutnya lagi.
Menghadapi tim pesaing pada PON nanti, Jali mengaku akan lebih fokus pada persiapan timnya, walau ia juga telah mengamati tim lainnya.
Beberapa kekurangan terus diperbaiki, mulai dari strategi pola pemain, meningkatkan daya tahan fisik, termasuk mental para pemainnya.
"Saya lebih menekankan fokus pada persiapan tim saya saja. Pasti kita juga mengamati perkembangan lawan, sebaliknya mereka juga mengamati kami. Cuma lebih baik kami concern memperbaiki apa yang kurang, kemudian menyatukan visi bermain di lapangan dengan tujuan yang sama, termasuk meredam ego masing-masing pemain," ujarnya.
Menurut Jalo, semuanya nanti akan terlihat di Turnamen Beavers.
Hasil di turnamen itu akan menjadi bahan evaluasi yang sangat penting untuk menentukan komposisi pemain sebelum berlaga di PON Aceh-Sumut 2024.
"Saya berharap Beavers turnamen akan terealisasi, syukur-syukur setelah itu kami bisa try out sekali lagi untuk mematangkan chemistry pemain," kata pria yang pernah menjadi asisten pelatih tim Pelita Jaya Jakarta sekaligus membawa juara di kancah IBL pada tahun 2017 silam itu.