News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

Penguasa Ganda Campuran China Sentil BWF soal Insiden Zhang Zhi Jie: Nyawa Adalah yang Terpenting

Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penguasa Ganda Campuran China Sentil BWF soal Insiden Zhang Zhi Jie - Zhang Zhi Jie pebulu tangkis China (kiri) dan teguran Zheng Siwei untuk BWF soal insiden meninggalnya atlet China (kanan).

TRIBUNNEWS.COM - Insiden meninggalnya atlet China, Zhang Zhi Jie, saat berlaga di Kejuaraan Asia Junior 2024 di Yogyakarta, masih jadi sorotan.

Penguasa ganda campuran asal China, Zheng Siwei turut menyuarakan kesedihannya atas meninggalnya sang kompatriot sekaligus juniornya.

Partner Huang Yaqiong ini tak ragu menyentil BWF hingga BAC sebagai federasi yang menaungi badminton dunia maupun Asia atas insiden ini.

Jelas Siwei menuturkan 'nyawa adalah yang terpenting' jika berkaca dari kejadian baru-baru ini.

Ungkapan Siwei ini tak lepas dari sorotan kepada BWF yang dinilai lamban dalam memberikan pertolongan pertama ketika Zhang terkapar di lapangan.

Foto Zhang Zhi Jie pebulu tangkis China (kiri) dan teguran Zheng Siwei untuk BWF soal insiden meninggalnya atlet China (kanan). (Kolase Tribunnews)

Siwei sebagai pemain badminton kawakan asal China menyayangkan hal tersebut terjadi dan berakhir tragis.

Maka dari itu, Siwei berharap dari kejadian ini BWF, BAC, bisa mengevaluasi aturan terkait penanganan medis.

Kemudian masyarakat yang menyaksikan diharapkan bisa andil dalam mengkritisi aturan-aturan federasi.

"Sangat sulit bagi saya untuk membayangkan bagaimana perasaan keluarga Zhang Zhi Jie saat mereka menonton siaran langsung pertandingan tersebut," tulis Siwei dalam caption Instagram pribadinya, @zhengsiwei1997.

"Kami berasal dari tim yang sam. Saya tidak tahu banyak tentang dia, tetapi wawancaranya yang dilakukan sebelum pertandingan menunjukkan bahwa dia sangat bersemangat, termotivasi, dan kuat."

"Kecelakaan terjadi setiap hari. Terkait hal itu, yang bisa kita lakukan adalah menanganinya dengan benar dan segera. Yang membuat saya marah adalah karena situasi tersebut tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu."

"Saya tidak berada di tempat kejadian dan komentar saya mungkin sedikit bias, tapi saya tetap berharap insiden ini dapat menarik perhatian BAC, BWF dan bahkan seluruh masyarakat. Bagaimanapun juga, nyawa adalah yang terpenting."

Bukan cuma Siwei, pemain Indonesia, Gregoria Mariska juga menyuarakan teguran kepada BWF atas insiden yang menimpa pemain China.

Baca juga: Zhang Zhi Jie Meninggal, Aturan BWF soal Tim Medis Disorot

Sama dengan Siwei, atlet yang akrab disapa Jorji ini menyayangkan penanganan BWF yang terkesan lambat.

Teguran dari Gregoria Mariska untuk BWF

Mengingat dalam kasus Zhang Zhi Jie, penanganan medis di lapangan memang terlihat lamban.

Petugas medis tak langsung masuk saat Zhang Zhi Jie ambruk.

Pasalnya jika menilik regulasi BWF yang berlaku saat ini, petugas medis baru bisa masuk lapangan usai mendapatkan izin dari referee.

Hal itulah yang disorot Gregoria.

"turut berduka cita sedalam-dalamnya."

"Diharuskan penanganan yang lebih baik-cepat dalam kasus ini, regulasi yang sudah ada harus diubah & dibuat adil untuk atlet,” cuit Gregoria melalui akun X @geugouia.

"Jika memang yang dipertimbangkan saat kami minta medical treatment itu adalah (trik untuk delay game) tapi ngga dalam beberapa kejadian, termasuk ini. sedih banget,” tambahnya.

PBSI Ungkap Penyebab Zhang Zhi Jie Meninggal

Di sisi lain, PBSI juga telah mengungkap soal kronologi hingga penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie.

Broto Happy selaku perwakilan PBSI menerangkan bagaimana tim media mencoba melakukan penyelamatan pertama terhadap Zhang Zhi Jie.

Menurut Broto Happy, Zhang Zhi Jie langsung dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami penurunan kesadaran saat di lapangan.

Sesampai di RSPAU Dr. S. Hardjolukito, Zhang Zhi Jie menunjukkan kondisi kurang baik.

Pasalnya tidak ada napas hingga nadi yang terdeteksi.

Percobaan penolongan medis pertama dari CPR hingga kejut jantung dilakukan selama tiga jam.

"Tim medis sudah melakukan pemeriksaan awal dan pertolongan awal. Korban mengalami penurunan kesadaran dan langsung dibawa ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito," terang Broto Happy dalam konferensi pers yang tayang live di Instagram @badminton.ina pada Senin (1/7/2024).

"Sesampai di RSPAU Dr. S. Hardjolukito korban hilang nadi dan tidak ada napas sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis CPR disertai alat bantu napas selama tiga jam."

"Korban menunjukkan tidak ada napas spontan dan mulai menunjukkan tanda kematian sekunder."

"Ada permintaan dari oficial tim China agar korban ditransfer (dirujuk) ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan perawatan lebih lanjut," tambahnya.

Namun saat diterima pihak RSUP Dr Sardjito, kondisi Zhang Zhi Jie tak membaik.

Bahkan setelah pertolongan yang dilakukan, kondisi Zhang tetap sama.

"Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi, disertai dengan tanda kematian sekunder."

"Di UGD RSUP Dr Sardjito, korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama satu setengah jam. Akan tetapi tetap tidak ada respons sirkulasi spontan sehingga tidak dilakukan tata laksana penanganan lebih lanjut."

"Telah dilakukan penjelasan kepada official tim China maka tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB."

"Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di rumah sakit RSPAU Dr. S. Hardjolukito maupun di RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama," jelas Broto Happy.

Kini jenazah masih berada di RSUP Dr Sardjito dan akan dipulangkan setelah keluarga tiba di Indonesia.

"Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito menunggu orang tua datang dari China. Tetapi tentunya proses pengembalian jenazah ke negara asal akan kami tanggung penuh dan kawal hingga selesai."

Terakhir, pihak PBSI meminta kepada seluruh pihak masyarakat tidak menyebarluaskan foto dan video Zhang Zhi Jie untuk menghormati keluarga korban.

(Tribunnews.com/Niken, Isnaini, Siti N)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini