News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Atlet Zhang Zhi Jie Meninggal saat Bertanding, Dokter Jantung Sayangkan Minimnya Pengetahuan CPR

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ucapan duka dari badminton.ina untuk meninggalnya Zhang Zhi Jie

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Dokter spesial jantung Dr Vito A Damay. SpJP (K) menyayangkan, minimnya pengetahuan terkait CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau biasa juga dikenal dengan istilah RJP (resusitasi jantung paru) saat merespons kejadian atlet bulutangkis asal China Zhang Zhi Jie yang meninggal dunia saat bertanding di Yogyakarta.

CPR merupakan salah satu upaya pertolongan pertama gawat darurat secara medis yang dilakukan ketika ada seorang pasien henti jantung.

Merujuk rilis resmi PP PBSI, henti jantung menjadi penyebab awal Zhang Zhi Jie meninggal ketika mengikuti ajang Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo.

“Saya berharap penyelenggara pertandingan memastikan bahwa komponen petugas dari wasit hingga EO punya pengetahuan dan bisa melakukan CPR,” ujar dia saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (1/7/2024).

Ia menyebut, kondisi henti jantung jika ditangani secara tepat dan cepat akan menekan kematian.

Tidak harus tenaga medis atau kesehatan yang bisa melakukan CPR, orang awam sekalipun memiliki peran dalam membantu pemulihan orang tidak sadarkan diri mendadak yang ada di sekitar atau melakukan CPR.

“Sesegera mungkin melakukan CPR dapat membuat perbedaan krusial dalam situasi darurat henti jantung,” ungkap dr. Vito.

Baca juga: Zhang Zhi Jie Meninggal, PBSI Bakal Surati BWF untuk Ganti Aturan soal Tim Medis Masuk Lapangan

Dr. Vito menuturkan, melakukan CPR segera pada atlet yang mengalami henti jantung sangat penting lantaran, CPR membantu menjaga aliran darah ke otak dan organ vital lainnya, mencegah kerusakan organ yang tidak dapat diperbaiki.

Selain itu CPR juga bisa meningkatkan peluang bertahan hidup.

Setiap menit tanpa CPR mengurangi peluang bertahan hidup intervensi cepat dapat sangat meningkatkan kemungkinan pemulihan.

“CPR mempertahankan fungsi jantung dan paru-paru sementara menunggu bantuan medis tiba, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup pasien,” jelas dia.

Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk melakukan CPR melansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI):

  1. Posisikan orang tersebut di permukaan yang kokoh, sebaiknya di punggungnya
  2. Berlututlah di samping dada orang tersebut dan letakkan satu tangan di tengah dada mereka
  3. Dengan tangan Anda yang lain, jalin jari-jari Anda dan posisikan di atas tangan pertama
  4. Mulailah kompresi dengan mendorong keras dan cepat di tengah dada dengan kecepatan 100 hingga 120 kompresi per menit
  5. Biarkan dada mundur sepenuhnya di antara kompresi
  6. Terus lakukan CPR sampai bantuan profesional tiba
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini