Baca tanpa iklan
Beda dengan Praveen/Serena, hasil kurang memuaskan diraih oleh pasangan PB Djarum lainnya yakni Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle.
Jika Praveen/Serena mampu melaju ke 16 besar, Dejan/Gloria justru pulang cepat.
Dejan/Gloria tersingkir di 32 besar Canada Open 2024 usai kalah dari wakil Jerman, Jan Colin Voelker/Isabel Lohau, 17-21, 21-15, 19-21
Kalah cepat, kesempatan Dejan/Gloria untuk memutus paceklik gelar pun ambyar.
Dejan/Gloria sudah lama tak mencicipi gelar juara, bahkan sepanjang tahun ini lemari mereka masih kosong.
Gelar juara terakhir yang mampu mereka raih adalah Syed Modi India International 2023 lalu, tentu sudah lama sekali.
Praveen/Serena memikul tugas berat, mengingat ganda campuran Indonesia sudah puasa gelar di Canada Open selama 45 tahun.
Artinya, nyaris lima dekade ganda campuran Indonesia belum bisa lagi juara di Canada Open.
Menilik dari data BWF, terakhir kali ganda campuran Indonesia juara di Canada Open yaitu pada tahun 1979.
Kala itu, gelar juara Canada Open 1979 diraih oleh ganda campuran Christian Hadinata/Imelda Wiguna.
(Tribunnews.com/Isnaini/Niken)