TRIBUNNEWS.COM - Jakarta STIN BIN masih memiliki peluang lolos ke Grand Final Proliga 2024 meskipun kecil. Syarat dan ketentuannya, Rivan Nurmulki dkk menapakkan kakinya di partai perebutan juara Proliga 2024.
Tiga kekalahan beruntun yang diterima pada babak Final Four Proliga 2024, menyebabkan Jakarta STIN BIN menjadi tim dengan peluang paling minim untuk menggapai laga puncak.
Rivan Nurmulki dan kolega mengawali Final Four Proliga 2024 dengan kekalahan menyakitkan 3-1 dari Palembang Bank SumselBabel.
Di match kedua, skuad asuhan Ryan Masajedi kembali menuai hasil serupa dengan takluk lewat empat set di tangan sang juara bertahan, Jakarta LavAni Allo Bank Electric.
Terbaru pada Minggu (7/7/2024), Jakarta STIN BIN takluk lewat skor akhir 3-1 dari Jakarta Bhayangkara Presisi, meski di set pertama lebih dulu unggul.
Hasil ini membuat skuad Jakarta BIN, yang juga memperoleh predikat miniatur Timnas voli putra Indonesia, menjadi satu-satunya yang belum meraih poin di Final Four Proliga 2024.
Jakarta STIN BIN duduk di posisi juru kunci Klasemen Final Four sektor putra dengan raihan nir angka dari tiga laga.
Posisi pertama dihuni Jakarta LavAni (9), diikuti Palembang Bank SumselBabel (5) dan Jakarta Bhayangkara Presisi (4).
Masing-masing tim di Final Four Proliga 2024 memperoleh enam pertandingan dari dua putaran yang berlangsung.
Secara skenario aman, sebuah tim bisa mengamankan tempat di Grand Final Proliga 2024 bermodal empat kemenangan.
Namun Jakarta STIN BIN bisa menggapai laga puncak gelaran Proliga edisi ke-22 dengan raihan 3 kemenangan di Final Four.
Syarat pertama yang perlu dilakukan oleh Rivan Nurmulki cs ialah, menyapu bersih tiga laga sisa putaran II Final Four Proliga 2024, dengan kemenangan.
Baca juga: Top Skor Final Four Proliga 2024 Putaran Pertama: Boy Arnez Salip Rivan Nurmulki, Megawati Urutan 6
Final Four Proliga 2024 putaran II dijadwalkan berlangsung di GOR Jatidiri, Semarang (11-14 Juli).
Tiga laga yang wajib dimenangkan STIN BIN adalah melawan Palembang Bank SumselBabel (11/7), Jakarta LavAni Allo Bank (13/7), dan Jakarta Bhayangkara Presisi (14/7).