TRIBUNNEWS.COM - Luca Marini secara lantang menolak Toprak Razgatlioglu masuk menggantikan Joan Mir di Repsol Honda di MotoGP 2025.
Toprak kabarnya sudah ingin pindah ke MotoGP. Sejumlah tim dikabarkan tertarik untuk menggunakan jasa pembalap berkewarganegaraan Turki ini, di antaranya Honda.
Kontrak pembalap World Superbike (WSBK) ini bersama BMW habis pada 2025 dan dia bisa pindah ke MotoGP jika dapat lampu hijau dari BMW.
Beberapa tim MotoGP sudah menjalin komunikasi dengan Toprak. Salah satunya Repsol Honda yang diklaim mau menggaet rider Turki itu sebagai pengganti Joan Mir.
Kontrak Mir bersama Repsol Honda berakhir pada 2025.
Sejauh ini belum ada kesepakatan perpanjangan kontrak untuk jawara MotoGP 2020 itu.
Manajer Toprak, Kenan Sofuoglu, mendukung penuh apabila pembalapnya gabung tim pabrikan MotoGP seperti Repsol Honda. Sikap berbeda ditujukan salah satu rider Honda, Luca Marini.
Adik tiri Valentino Rossi yang baru “pecah telur” menghasilkan poin di MotoGP Jerman 2024 tersebut mengatakan, jika Toprak datang ke Honda, maka dia akan kesulitan bisa berbuat banyak untuk Honda.
Marini menolak spekulasi kepindahan Toprak ke Repsol Honda. Menurutnya tim saat ini butuh pembalap yang lebih berpengalaman ketimbang Toprak yang tak punya pengalaman di MotoGP.
"Saya bilang tidak. Jika ada pembalap datang akan sangat menarik yang berasal dari Aprilia atau KTM, orang-orang yang bakal membawa beberapa pengetahuan," kata Marini kepada GPOne.
"Contohnya saja ada yang datang dari Ducati. Apabila ada pembalap baru yang datang, dia mesti teknikal, bisa berbagi informasi, dan memberikan masukan yang dapat dipahami," sambungnya.
Baca juga: MotoGP 2024 - Taji Murid Valentino Rossi Kembali Menyala, Cari Loker Berjalan Mulus
"Saya juga mau bilang kalau saya berhubungan baik dengan Joan. Dia sosok yang baik dan saya berharap dia bertahan di tim," ujarnya soal Joan Mir.
Marini kemudian memberikan contoh Jorge Lorenzo, juara dunia tiga kali bersama Yamaha waktu zaman Rossi.
“Lorenzo adalah talenta yang luar biasa, jika dia bertahan di Ducati, dia mungkin bisa menambah dua gelar juara dunia. Tapi saat dia tiba di Honda, dia gagal memberikan yang semua orang harapkan,” katanya.