Perbedaannya, Proliga memiliki musim yang cenderung lebih singkat ketimbang V-League Korean Volleyball.
Jika Proliga berlangsung selama 3-4 bulan. Maka Liga Voli Korea berlangsung hingga 9 bulan, termasuk training camp maupun turnamen pembuka KOVO Cup.
Situasinya pun menjadi sulit bagi tim-tim Proliga untuk bisa mendatangkan Megawati Hangestri di musim 2025.
Terlebih dengan Proliga yang dimulai sejak awal tahun, maka tidak akan mengganggu persiapan timnas di ajang Internasional seperti AVC maupun SEAVA League.
Berkaca dari Proliga 2024, kompetisi bola voli Indonesia berbenturan dengan AVC yang membuat PBVSI, mau tak mau harus menurunkan skuad 'seadanya' untuk berpartisipasi.
(Tribunnews.com/Giri)