TRIBUNNEWS.COM - Kontingen Korea yang dipimpin jagoannya di tunggal putri, An Se-young dalam misi memutus paceklik medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Misi sulit tersebut ditatap cukup optimis lantaran delegasi Korea menurunkan jajaran pemain berlabel juara dunia BWF.
Status tersebut seolah kian mendorong kontingen Korea untuk bisa menuntaskan dahaga selama dua windu di Olimpiade Paris 2024.
Yap, kontingen Korea khususnya di cabor badminton padahal sangat mendominasi hampir semua sektor dilansir Korea JoongAng Daily.
Sayang tercatat selam 16 tahun ini justru badminton Korea cukup kesulitan untuk mendapat torehan medali emas.
Dalam dua edisi Olimpiade terakhir yang berlangsung di Tokyo (2020) dan Rio de Janeiro (2016) Korea diselamatkan sektor ganda putri.
Jung Kyung-eun/Shin Seung-chan berhasil menyabet medali perunggu di Olimpiade Rio 2016.
Sedangkan kompatriotnya Kim So-yeong/Kong Hee-yong sukses merebut medali perunggu di Tokyo 2020.
Capaian badminton Korea mentok selalu merebut medali perunggu.
Kini setelah dirasa seluruh sektor badminton memiliki pemain elit, diharapkan dahaga emas bisa terbayar.
Media Korea sesumbar bahwa misi untuk kembali menyambut medali emas dapat terwujud di Paris.
"Korea adalah salah satu negara paling sukses dalam bulu tangkis tetapi telah gagal dalam beberapa tahun terakhir, hanya memenangkan satu medali perunggu dalam olahraga tersebut di masing-masing dari tiga edisi Olimpiade sebelumnya."
"Akan tetapi kini skuad bulu tangkis Korea tahun ini mencakup beberapa juara dunia," tulis Media Korea.
Baca juga: 3 Drama Olimpiade Paris 2024 Cabor Badminton: Blunder BWF hingga Mundurnya Jagoan Denmark
Bicara soal pemain dengan label juara dunia, ada tiga kubu yang diprediksi bakal jadi jagoan utama Korea.
Di tunggal putri jelas An Se-young bakal memimpin Korea. Pemain berstatus ranking 1 dunia itu dijagokan untuk meraih emas.