TRIBUNNEWS.COM - Tunggal putra China, Shi Yu Qi menghadapi satu tantangan besar untuk mendapatkan medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Shi Yu Qi yang kini menempati ranking pertama dunia BWF, ditempatkan sebagai unggulan teratas tunggal putra di Olimpiade Paris 2024.
Menilik rekam jejak unggulan pertama tunggal putra di enam edisi Olimpiade sebelumnya, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Shi Yu Qi.
Faktanya, sejak Olimpiade 2000 di Sydney, dalam 20 tahun terakhir hanya satu sosok pemain yang berhasil meraih medali emas ketika menempati unggulan teratas.
Sosok itu tak lain adalah senior Shi Yu Qi yang juga berasal dari China, Lin Dan, yakni pada Olimpiade Beijing 2008.
Namun, Lin Dan sebenarnya bukan sekali saja menempati unggulan pertama di ajang Olimpiade.
Pada Olimpiade Athena 2004, Lin Dan juga menempati unggulan teratas, namun ia hanya mentok di babak 32 besar.
Baca juga: Media China Sebut Jonatan Christie sebagai Ancaman di Olimpiade Paris 2024, Shi Yu Qi dalam Bahaya
Di Olimpiade Sydney 2000, unggulan pertama disematkan pada tunggul putra kebanggaan Indonesia, Taufik Hidayat.
Namun Taufik Hidayat hanya melaju sampai babak perempat final. Justru di edisi berikutnya, saat di Athena, Taufik keluar sebagai juara dan meraih medali emas.
Nasib lebih ngenes dialami oleh legenda Malaysia, Lee Chong Wei. Dua kali ia menempati unggulan teratas, bahkan secara beruntun di Olimpiade London 2012 dan Rio 2016.
Namun sayang, prestasi membanggakan Lee Chong Wei di Olimpiade hanya mentok sebagai Runner up di dua edisi itu.
Di Olimpiade Tokyo 2020 lalu, kala unggulan teratas dipegang oleh Kento Momota, prestasinya lebih jeblok. Atlet asal Jepang itu gagal lolos dari fase grup.
Oleh karena itu, berdasar riwayat unggulan teratas tadi, Olimpiade Paris 2024 akan menjadi tantangan yang tak mudah bagi Shi Yu Qi.
Setidaknya ada dua atlet yang akan menjadi tantangan berat bagi Shi Yu Qi di Olimpiade Paris 2024 ini.
Dua itu yakni adalah Jonathan Christie, dan duo Denmark Vicotr Axelsen dan Anders Antonsen.
Jonatan Christie memiliki bekal apik menatap di Olimpiade Paris 2024 dengan prestasi di Piala Thomas 2024.
Meksi gagal mengantarkan Indonesia juara, namun Jojo kala itu berhasil menyapu bersih enam laga yang ia mainkan dengan kemenangan.
Baca juga: Jonatan Christie Raih Poin Tertinggi Dalam Sejarah Tunggal Putra Indonesia, Taufik Hidayat Lewat
Jojo diprediksi kuat akan menjadi salah satu lawan terbesar bagi Shi Yu Qi untuk bersaing memperebutkan medali emas Olimpiade tunggal putra.
Sementara menurut Ben Beckman selaku pakar BWF, Anders Antonsen juga akan turut meraimakan persaingan merebut medali emas bersama Jojo dan Shi Yu Qi.
“Ketiga pemain ini telah memisahkan diri dari pemain tunggal putra lainnya, memposisikan diri mereka sebagai tiga pemain terbaik dunia. Oleh karena itu, mereka difavoritkan saat ini untuk meraih kejayaan Olimpiade."
“Mereka telah melakukan hal ini sepanjang kinerja mereka yang sangat konsisten tahun ini, didukung oleh fakta bahwa mereka saat ini masing-masing berada di peringkat No. 2, No. 3, dan No. 4," kata Ben, dikutip dari New Strait Times.
Sedangkan untuk Victor Axelsen, mengingat penampilan yang kian menurun sepanjang 2024 ini, kemungkinan masih akan bisa diatasi oleh Shi Yu Qi jika keduanya bertemu.
Baca juga: Viktor Axelsen Ungkap Tantangan Terberat dalam Mempertahankan Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
Hasil Drawing Tunggal Putra Olimpiade Paris 2024
Grup A
1. Shi Yu Qi (China)
2. Soren Opti (Suriname)
3. Giovani Roti (Italia)
Grup B
1. bye
Grup C
1. Kunlavut Vitidsarn (Thailand)
2. Kalle Koljonen (Finlandia)
3. George Julien Paul (Mauritian)
Grup D
1. Kenta Nishimoto (Jepang)
2. Dimitry Panaryn (Kazakhstan)
3. Brian Yang (Kanada)
Grup E
1. Anders Antonsen (Denmark)
2. Ade Resky Dwicahyo (Azerbaijan)
3. Collins Valentine Flimon (Austria)
Grup F
1. bye
Grup G
1. Lee Zii Jia (Malaysia)
2.Viren (Srilanka)
3. Pablo Abian (Spanyol)
Grup H
1. Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia)
2. Toma Junior Popov (Prancis)
3. Howard Shu (Amerika)
Grup I
1. Chou Tien Chen (Taiwan)
2. Lee Cheun Yiu (Hong Kong)
3. Luis Ramon Carrido (Meksiko)
Grup J
1. Kodai Naraoka (Jepang)
2. Jeon Hyeon-jin (Korea)
3. Vgor Coelho (Brasil)
Grup K
1. Prannoy HS (India)
2. Le Duc Phat (Vietnam)
3. Fabian Roth (Jerman)
Grup L
1. Jonatan Christie (Indonesia)
2. Lakshya Sen (India)
3. Kevin Cordon (Guatemala)
4. Julien Carragi (Jerman)
Grup M
1. Loh Kean Yew (Singapura)
2. Uriel Francisco Artiga
3. Jan Louda (Ceko)
Grup N
1. Li Shifeng (China)
2. Tobias Kuenzi (Swiss)
3. Juwon Opeyori (Nigeria)
Grup O
1. bye
Grup P
1. Viktor Axelsen (Denmark)
2. Nhat Nguyen (Vietnam)
3. Misha (Israel)
4. Prince Dahal (Nepal)
(Tribunnews.com/Tio)