TRIBUNNEWS.COMĀ - Efek domino Marc Marquez gabung Ducati memang mengacak-acak pasar pembalap. Jack Miller secara tidak langsung terkena imbasnya.
Jorge Martin dan Enea Bastianini yang kalah dalam perebutan kursi pabrikan Ducati dengan Marquez memilih keluar dari tim asal Italia tersebut.
Aprilia jadi tempat berlabuh Jorge Martin, sedangkan Enea Bastianini memilih KTM GASGAS sebagai tim anyarnya untuk MotoGP 2025 nanti.
Aprilia maupun KTM jelas tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapat pembalap jebolan Ducati seperti Martin dan Bastianini.
Kedatangan Bastianini ke KTM bersama Maverick Vinales dan kursi Jack Miller yang dibajak Pedro Acosta membuat rider asal Australia itu kini 'nganggur'.
Dikatakan demikian dirinya belum mendapatkan kontrak baru untuk MotoGP 2025 nanti lantaran rumor soal Miller tak begitu terendus.
Miller yang masih berusia 29 tahun merasa dirinya masih pantas mendapatkan salah satu kursi tim di kelas MotoGP musim depan.
"Rencana saya adalah ya, saya ingin menjadi pembalap. Saya ingin berada di sini (MotoGP)," buka Miller dilansir Crash.
"Saya tidak melihat diri saya di tempat lain selain di sini (MotoGP). Saya merasa saya masih menjadi lebih baik di penghujung hari."
"Lagipula, saya baru berusia 29 tahun. Masalahnya, saya datang ke MotoGP saat berusia 19 tahun. Jadi, orang-orang mengingat saya sejak lama, tetapi saya semakin tua," katanya menambahkan.
Kendati Miller masih berharap bisa bertahan di kelas MotoGP, tak dipungkiri nasib sang rider terancam.
Rumor soal Miller tak sekencang pembalap lain yang sudah dikait-kaitkan dengan tim-tim tertentu.
Terlebih dirinya belum punya 'senjata' yang mengesankan untuk dipromosikan ke tim lain ketika menunggangi RC-16 milik KTM.
Baca juga: MotoGP 2024 - Ejekan Pecco Bagnaia teruntuk Marc Marquez, Kurangi Bicara Banyak Bekerja
Oleh karena itu Miller langsung mode legowo andaikan dirinya memang tak mendapat satu pun tempat di MotoGP 2025.
"Saya merasa jika karier saya berakhir besok, apakah saya akan kecewa? Tidak," tegas Miller.
"Karena saya telah mencapai lebih dari yang pernah saya bayangkan, tetapi saya masih merasa lapar dan ingin meraih lebih banyak lagi."
Miller sadar bahwa nasibnya diujung tanduk terkait punya kursi atau tidak di MotoGP 2025.
Tapi pembalap asal Negeri Kanguru itu masih ingin merebut podium hingga kemenangan sebelum pada akhirnya gantung helm.
"Saya ingin lebih banyak podium, lebih banyak kemenangan, apa pun itu, lebih banyak balapan yang kuat sebelum saya berhenti."
Santainya seorang Jack Miller dibuktikan dengan ungkapannya yang tidak menaruh dendam kepada siapapun yang menggusur kursinya di MotoGP.
Walau memang Miller kena imbas efek domino Marquez, pembalap nomor #43 tak mempermasalahkannya sama sekali.
"Saya tidak khawatir sama sekali. Saya sangat beruntung," papar Miller semringah.
"Ruby (Istri Miller) dan saya punya rumah yang indah di Australia. Kami punya mobil sendiri. Kami sudah mengurus semuanya."
"Saya tidak akan pulang, berdiam diri, dan tidak melakukan apa pun selama sisa hidup saya. Tetapi kami memiliki awal kehidupan yang menakjubkan, jika Anda memikirkan orang normal yang meninggalkan sekolah dan memulai pekerjaan atau apa pun."
"Jadi kami sangat beruntung, kami sangat beruntung dan saya telah melakukan ini (sebagai rider MotoGP) selama 10 tahun dan saya sangat bahagia."
Eks rider Ducati Lenovo menegaskan dirinya memang sudah puas dengan apa yang ia lakukan selama menjadi bagian dari MotoGP.
Bahkan seluruh capaian Miller baginya melebihi bayangannya selama ini.
Pemikiran dan capaian itulah yang membuat pembalap berusia 29 tahun itu legowo andaikan pada akhirnya tak lagi jadi bagian MotoGP.
"Jadi bisa dikatakan bahwa (bukannya) saya tidak puas dengan apa yang telah saya lakukan," papar Miller.
"Saya puas, tetapi saya masih merasa bisa memberikan sesuatu yang lebih (di MotoGP)," tambahnya.
"Tetapi jika sudah berakhir, ya sudah berakhir. Saya tidak akan berusaha mempertahankan sesuatu, (seperti) mimpi yang sekarat. Saya tidak ingin menjadi orang seperti itu," jelas Miller mengakhiri.
(Tribunnews.com/Niken)