Memikul asa untuk menang demi membuka kans ke babak perempat final, harapan itu ambyar.
Bagaimana tidak, performa Chen/Jia terlalu digdaya bagi pasangan Indonesia yang berjuang ke delapan besar itu.
Kedigdayaan Chen/Jia dibuktikan dengan menang telak dua gim langsung ketika meladeni Apriyani/Fadia.
Skor 12-21 dan 22-24 dibukukan oleh Apriyani/Fadia untuk kemenangan Chen/Jia pada partai kedua.
Pil pahit seketika langsung ditelan oleh anak didik Eng Hian ini lantaran dipastikan tak mampu melesat ke babak perempat final.
Dua kekalahan beruntun yang ditorehkan oleh keduanya praktis jadi penentu bahwa Apriyani/Fadia gagal melaju ke perempat final.
Sudah memastikan diri tak lolos ke perempat final, setidaknya diharapkan utusan Merah-Putih itu bisa pecah telur di laga pamungkas fase grup.
Secara head to head kekuatan Apriyani/Fadia dan Pearly/Thinaah cukup berimbang.
Hanya saja performa Apriyani/Fadia jauh dari ekspektasi.
Bermain kurang tenang, banyak terjadi kesalahan sendiri, hingga tak mampu memberikan serangan yang efektif membuat keduanya keok.
Pasangan Malaysia hanya butuh dua gim saja untuk memastikan kemenangan atas Apriyani/Fadia.
Parahnya, Apriyani/Fadia bahkan tercatat membukukan skor Afrika ketika berhadapan dengan utusan Malaysia.
Skor akhir yang dibukukan Apriyani/Fadia ketika bersua dengan Pearly/Thinaah adalah 18-21 dan 9-21.
Pekerjaan berat bagi Eng Hian untuk segera berbenah setelah hasil minor yang dibukukan oleh anak didiknya di Olimpiade Paris 2024.