Beberapa kali Gregoria melakukan kesalahan yang merugikan diri sendiri.
Jorji tertinggal 15-18.
Sejauh ini, Gregoria mengandalkan pukulan-pukulan drive untuk mematikan Intanon.
Setelah itu, ia akan menempatikan shuttlecock di dekat net yang sulit dijangkau.
Strategi tersebut sukses membuat Jorji menyamakan kedudukan menjadi 19-19.
Beberapa kali setting menunjukkan ketatnya pertandingan yang terjadi antara Jorji dan Intanon.
Pada akhirnya Gregoria sukses menutup gim pertama dengan kemenangan 25-23.
Gim kedua lagi-lagi diawali dengan jual beli serangan dari kedua pemain.
Keduanya masih sama-sama menerapkan strategi menyerang saat mendapatkan kesempatan.
Skor imbang 2-2.
Baca juga: 3 Fakta Semifinal Olimpiade Paris 2024: Eropa vs Afrika, Dongeng Indah Sepak Bola Maroko
Pertengahan laga berjalan, Intanon mulai melakukan banyak error.
Hal ini tentu menguntungkan bagi Jorji yang juga tampil baik di awal gim kedua.
Gregoria unggul di interval gim kedua dengan skor 11-6.
Ia melanjutkan dominasi dengan meraih angka beruntun.
Jorji unggul jauh 17-6. Ia menutup gim kedua dengan skor 21-9.
(Tribunnews.com/Guruh)