Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oportunis, mungkin menjadi kata yang paling tepat mendeskripsikan gaya bermain An Se-young menurut Gregoria Mariska Tunjung.
Gregoria mengatakan jika An Se-young adalah atlet tunggal putri yang cara bermainnya paling konsisten.
Tidak hanya soal gaya bermain, atlet berusia 24 tahun itu mengakui An Se-young merupakan atlet yang 'matang' di setiap lini.
"Dia (An Se-young) adalah salah satu pemain kuat banget. Dia mau lawan siapapun tetep kekeh dengan permainan dia, dan bagus banget, 'matang' banget," kata Gregoria dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/8/2024).
Gregoria mengatakan jika An Se-young selalu bisa mendapatkan cara untuk keluar dari tekanan lawan-lawan yang dihadapinya.
Berbeda dengan atlet lain yang kerap merubah gaya bermain sesuai dengan lawan yang dihadapi, An Se-young justru selalu memaksa lawan masuk ke ritme permainannya.
"Dia (An Se-young) mau main dengan siapapun dengan pola apapun dia bisa nih, semuanya jadi keikut dia, itu salah satu keunggulan dia. Dia nomor satu dunia juga, keliatan dari kualitas mainnya," papar Gregoria.
Seperti diketahui, An Se-young saat ini masih menduduki peringkat pertama tunggal putri dunia.
Sebelum berlaga di Olimpiade, sejak Januari 2024, atlet berusia 22 tahun itu sudah mengoleksi satu gelar BWF Super 1000 dan dua gelar BWF Super 750.
Kedua atlet tunggal putri di atas baru saja bersua dalam babak semifinal ajang olahraga paling bergengsi di dunia, Olimpiade Paris 2024.
Hasilnya, Gregoria harus mengakui keunggulan pebulutangkis asal Korea Selatan itu dan mengikhlaskan tiket babak final.
Bermain di Porte de la Chapelle, Paris, Gregoria kalah lewat drama rubber game dengan skor akhir 21-11, 13-21 dan 16-21, Minggu (4/8/2024).
Kendati gagal melaju ke babak final, Gregoria tetap bersyukur dengan hasil yang telah dia dapatkan.