Dari sektor ganda putra, kabar baik didapat oleh Fajar/Rian yang mampu naik satu tangga setelah capaiannya di perempat final.
Fajar/Rian melangkahi utusan China, He Jiting/Ren Xiangyu yang sejatinya tidak ikut serta dalam Olimpiade edisi kali ini.
Praktis bisa dikatakan memang keuntungan dari ikut dalam gelaran Olimpiade Paris 2024 bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk menambah poin ranking BWF.
Apes memang didapat Jojo yang harus tergusur oleh peraih medali perak Olimpiade Paris 2024, Kunlavut Vitidsarn (Thailand).
Jagoan Thailand itu berhasil menambah banyak angka atas capaian manisnya hingga sukses menggusur Jojo dari peringkat keempat.
Kunlavut yang berhasil merebut peringkat keempat itu mampu melewati torehan poin Jojo dan jadi bekal apik untuk melanjutkan petualangan di BWF World Tour.
Sementara itu kompatriot Jojo, Ginting senasib dengan jawara All England 2024 yang masih ajek di posisi 9.
Ginting setelah Olimpiade Paris 2024 belum mampu bicara banyak lantaran torehannya tak membawa ranking BWF-nya melejit.
Dari sektor lain, Apriyani/Fadia yang ketiban apes lantaran tak pernah menang sekalipun di fase grup, ranking BWF miliknya masih aman di 10 besar.
Keduanya saat ini menduduki posisi ke-8 tepat dibawah utusan Jepang Rin Iwanaga/Kie Nakanishi.
Posisi Apriyani/Dadia memang tidak ada perubahan. Tapi gap poin dengan rival lainnya yaitu Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) cukup tipis.
Praktis ini kode agar anak didik Eng Hian bisa ngegas lagi setelah Olimpiade Paris 2024 untuk menjauhi kejaran rival.
Terakhir dari kubu ganda campuran, Rinov/Pitha yang tak lolos dari fase grup pula mengalami penurunan posisi.
Berawal dari tampil di Olimpiade dengan ranking 13, setelahnya utusan Indonesia justru turun satu tangga.