Hal itu diungkapkan langsung oleh sang ibundanya, Rosita Bin Hamzah, dikutip dari Tribun Pontianak.
"Anaknya penurut, kalau kita larang itu dia ikut aja. Rajin juga sholatnya," katanya.
Ibunda Veddriq Leonardo juga menjelaskan alasannya mengapa anaknya itu bisa menjadi atlet panjat tebing yang handal.
Menurut Rosita Bin Hamzah kegemarannya memanjat sudah terlihat saat Veddriq masih kecil.
"Waktu kecil dia itu sudah suka manjat-manjat pohon, kadang juga naik tambat kapal di tepi sungai," katanya.
Sementara itu, Rosita menjelaskan bakat panjat tebingnya mulai terlihat sejak SMA, dan semakin terlihat ketika Veddriq juga sering mengikuti kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).
"Dulu dia sering ikut-ikut kegiatan Mapala, dan sering manjat tebing di alam, dia dilihat sama pelatihnya dan diajak untuk menjadi atlet profesional. Dia ditunjukin video Aspar Jailolo."
"Mau gak jadi atlet seperti ini katanya waktu itu. Dari pada hanya sekedar suka-suka. Kemudian ikut latihan dan ikuti beberapa pertandingan," jelasnya.
Di sisi lain, sang ayah Veddriq yaitu Sumaryanto menjelaskan nama anaknya yang terinspirasi dari pemain bola di era 90an.
Seperti diketahui nama Veddriq Leonardo ada unsur Eropa, Belanda-Brasil.
"Saya itu terinspirasi dari nama pemain bola dari Brazil tahun 90an itu untuk Leonardo nya, kalau Veddriq itu pemain bola Belanda dulu," kata Sumaryanto.
"Nonton bola itu bisa sampai riuh kadang," katanya.
Selain itu, nama Veddriq Leonardo juga diharapkan orang tuanya sebagai anak yang dapat mengelilingi dunia.
"Waktu dilahirkan itu bapaknya yang kasi nama Veddriq Leonardo, ibu sempat nanya yakin pak dengan nama ini. Bapaknya bilang yakin, biar bisa mengelilingi dunia," tambah ayah Veddriq itu.
Harapan ayah Veddriq akhirnya terwujud secara tidak langsung.
Saat ini, Veddriq sedang berjuang mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Paris 2024 cabor panjat tebing.
(Tribunnews.com/Ali) (TribunPontianak/Ferlianus Tedi Yahya)