TRIBUNNEWS.COM - Lifter Indonesia Rizki Juniansyah buka suara setelah keberhasilan meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, Jumat (9/8/2024).
Rizki Juniansyah berhasil menyelesaikan total angkatan 354 kg (snatch 155kg dan clean and jerk 199kg) untuk merebut medali emas dalam debutnya di Olimpiade.
Beragam rekor sejarah tercipta setelah keberhasilan atlet 21 tahun asal Banten ini meraih medali emas.
Capaian Rizki membuat Indonesia untuk pertama kali sejak Olimpiade Barcelona 1992, mampu meraih dua medali emas dalam satu gelaran Olimpiade.
Kali terakhir kontingen Merah Putih meraih dua emas adalah 32 tahun yang lalu, disumbangkan melalui badminton nomor tunggal putra dan putri, lewat Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
Sejak saat itu, Indonesia biasanya hanya mendapatkan satu medali emas (kecuali 2012 tanpa emas), dan itupun selalu datang dari Badminton.
Khususnya bagi Rizki, dengan usianya yang kini 21 tahun dua bulan, atlet kelahiran 17 Juni 2003 ini juga menjadi peraih medali emas termuda Indonesia di Olimpiade.
Baca juga: Profil Rizki Juniansyah: Atlet Angkat Besi Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Rizki menulis ulang sejarah yang dibuat Susi Susanti yang meraih medali emas di usia 21 tahun enam bulan, yang membuat dirinya menjadi atlet termuda Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade.
Olimpiade Paris 2024 ini adalah keikutsertaan pertam Rizki di Olimpiade. Alias, ia merupakan debutan Olimpiade, namun ia langsung bisa menggondol medali emas.
Setelah memenangi medali emas, Rizki terlihat sangat emosional. Bahkan ia menangis setelah prestasi yang ia catatkan itu.
"Saya senang, bangga dan sangat emosional memenangkan ini, medali emas pertama saya dan menciptakan sejarah," kata Juniansyah, dikutip dari laman Olympics.
Lifter yang berlatar belakang keluarga atlet ini pun menyampaikan terimakasihnya atas dukungan yang diberikan kepadanya.
Saat ditanya alasan menangis, Rizki mengaku tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata tentang perasaanya. Ia mengaku cukup emosinal dengan pencapaiannya itu.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya, kepada yang menonton di rumah."
"Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan saya. Anda melihat saya menangis karena ini merupakan pengalaman yang emosional dan indah, dan saya sudah menatap masa depan," jelasnya.
Rizki menjadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas dari cabang olahraga angkat besi di Olimpiade.
Baca juga: 3 Rekor Sejarah setelah Rizki Juniansyah Raih Medali Emas, Prestasi Susi Susanti Ditulis Ulang
Spesialnya, angkatan 199 kg clean and jerk yang ia lakukan tercatat adalah terberat di sejarah Olimpiade untuk kelas 73 putra.
"Saya masih muda, tapi itu tidak berarti apa-apa," kata Juniansyah.
"Dan Anda juga tidak bisa terlalu mementingkan latihan. Ada orang yang berlatih dengan sangat baik tetapi tidak bisa tampil di atas panggung, ada pula yang buruk dalam latihan tetapi mampu bersinar ketika itu penting," jelas Rizki.
Hasil Angkat Besi Nomor 73kg Putra
- Emas: Rizki Juniansyah, Indonesia (Total 354 kg, snatch 155kg, clean & jerk 199 kg)
- Perak: Weeraphon Wichuma, Thailand (Total 346 kg, snatch 148kg, clean & jerk 198 kg)
- Perunggu: Bozhidar Dimitrov Andreev, (Total 344 kg, snatch 154kg, clean & jerk 190 kg)
(Tribunnew.com/Tio)