Royke Lumowa Bersepeda dari Jakarta ke Paris, Ada Misi Apa?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Royke Lumowa berhasil menunaikan misinya dengan bersepeda dari Jakarta, Indonesia menuju Paris, Perancis.
Pensiunan polisi ini mengusung misi utama yaitu keberlanjutan lingkungan, dengan tajuk 'Cycling to Save The Earth'.
Dalam perjalanannya, Royke mengatakan jika banyak rintangan yang harus dilewati, mulai dari perbedaan cuaca, sampai hal-hal non-teknis lainnya.
Contohnya, pria kelahiran 16 September 1962 itu harus bersepeda di suhu 45 derajat celcius, yang bahkan membuat ban belakang sepedanya meletus.
Sementara itu, hal non-teknis adalah gangguan kejahatan yang dialami sebanyak tiga kali terjadi aksi pencurian.
Royke menyebut jika dia dan tim pendukungnya mengalami pencurian terhadap dua unit sepeda di Kota Roma, Italia, pencurian uang tunai di
Kota Chalus, Iran. Serta pencurian barang-barang di dalam mobil tim pendukung saat di Teheran, Iran.
"Perjalanan yang sangat mengesankan, sepanjang jalan semua menyenangkan, walaupun terkadang sulit, tapi semua dikemas dengan kegembiraan, karena itu memang keinginan saya," kata Royke, kepada awak media di Jakarta, Senin (12/8/2024).
"Bagaimana mengusung isu lingkungan untuk menjaga bumi kita, agar tetap terpelihara dan dapat dimanfaatkan sampai ke anak cucu," sambungnya.
Pria berusia 61 tahun itu memulai misinya di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (8/7/2023) dan finis di Paris, Perancis, Senin (29/7/2024).
Secara keseluruhan, Royke menghabiskan waktu 387 hari atau satu tahun lebih dengan melintasi 44 negara.
Jarak yang dikayuh oleh mantan Kapolda Sulawesi Utara itu mencapai 20.620,87 kilometer.
Pada saat menyelesaikan kayuhannya di Paris, Royke disambut langsung oleh Presiden Komite Olimpiade (NOC) Perancis, David Lappartient, yang juga Presiden Union Cycliste Internationale (UCI).
Hal ini pun menjadi bagian dari misi Royke yang ingin mensukseskan gelaran Olimpiade Paris 2024.
Sementara itu, Royke pun menyebut jika kesehatan menjadi modal penting bagi dirinya dalam menyelesaikan misi tersebut.
Bahkan, sebelum menjalankan misinya, Royke sempaat berkonsultasi dengan ahli gizi agar asupan makanan yang dia dapatkan tetap sesuai meski berbeda-beda negara.
"Kesehatan, di usia seperti ini kesehatan adalah hal yang utama, karena kalau tidak sehat berarti tidak prima. Kalau tidak prima rawan kecelakaan," ucap Royke.