TRIBUNNEWS.COMĀ - Gegeran An Se-young dan Federasi Badminton Korea (BKA) terus berlanjut hingga pemerintah Korea lewat Kemenpora turun tangan.
Isu terbaru dari efek konflik antara An Se-young dengan Federasi Badminton Korea terkait dengan keinginan sang atlet untuk memakai sponsor pribadi.
Usulan yang diungkap An Se-young tersebut bertujuan untuk kenyamanan sang atlet khususnya ketika bertanding di event BWF World Tour.
BKA justru dengan tegas beserta penjelasannya tidak mengizinkan atlet penghuni Pelatnas untuk menggunakan sponsor pribadi.
Pasalnya menurut aturan BKA telah menandatangani dengan sponsor tertentu dan atlet Pelatnas harus menggunakannya.
Atlet boleh menggunakan sponsor pribadi jika An Se-young sudah menghuni Pelatnas kurang lebih 5 tahun dan berusia 27 tahun.
Sementara sekarang usia An Se-young masih 22 tahun.
Bukan cuma perkara usia, dirangkum dari Naver yang mengutip SBS, ada pertimbangan lain dari BKA masalah sponsor pribadi.
Sponsor yang diterima BKA dari perusahaan A per tahun adalah 2,75 juta dolar atau sekira Rp43,8 miliar.
Jumlah ini sekitar 21 persen dari pendapatan tahunan BKA dan merupakan satu-satunya uang yang dimiliki asosiasi.
"Saya berharap mereka melonggarkan aspek sponsorship dan kontrak daripada memblokirnya," ungkap An Se-young.
Media Korea menilai, memang saat ini An Se-young bisa menghasilkan banyak uang jika menandatangani kontrak sponsor pribadi.
Namun hal itu jadi kerugian justru bakal didapat oleh federasi andaikan atletnya menggunakan sponsor pribadi.
Baca juga: China Minta An Se-young Dinaturalisasi Gegara Konflik dengan Federasi Badminton Korea
"Jika sponsor individu diperbolehkan, maka kerugian tidak dapat dihindari, seperti berkurangnya dukungan dari sponsor yang dikontrak oleh federasi, yang mengakibatkan berkurangnya partisipasi atlet lain dalam kompetisi internasional (ex: BWF World Tour)," bunyi laporan SBS.