TRIBUNNEWS.COMĀ - Badminton Indonesia berduka. Haryanto Muamar alias Pak Yanto meninggal dunia kemarin hari Jumat (23/8/2024).
Pak Yanto selaku suporter badminton legendaris yang acapkali nonton gelaran di Istora Senayan telah berpulang.
Di usianya 59 tahun, Pak Yanto menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 16.50 waktu Malaysia sebagaimana dilansir PBSI.
Seiring dengan kabar ini, maka di ajang badminton seperti Indonesia Masters maupun Indonesia Open mulai tahun depan sudah tidak ada sosok Pak Yanto.
Ya, Pak Yanto seolah tak pernah melewatkan ajang badminton di Indonesia yang acapkali dihelat di Istora Senayan.
PBSI mengucapkakan bela sungkawa kepada Pak Yanto setelah kabar sang suporter legendaris Indonesia itu meninggal dunia.
"Kabar Duka dari Dunia Bulu Tangkis."
"Suporter legendaris bulu tangkis Indonesia, Haryanto Muamar atau yang akrab dipanggil Pak Yanto berpulang di usia 59 tahun pada Jumat (23/8/2024) di RS Pandan Mewah, Malaysia pukul 16.50 waktu Malaysia."
"PP PBSI menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Pak Yanto. Semangatmu mendukung tiap perjuangan bulutangkis Indonesia akan selalu kami kenang."
"Terima kasih atas segala ketulusannya. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Amin."
Bagi Badminton Lovers yang tidak mengenal Pak Yanto, sedikit mengulas aksi sang legenda ketika memimpin sorak sorai di Istora.
Pak Yanto merupakan pria yang acapkali berpakaian unik indentik dengan warna bendera Indonesia, Merah-Putih.
Baca juga: Hasil Badminton Japan Open 2024: Fajar/Rian Melaju ke Perempat Final, Asa Pecah Telur Terbuka
Dirinya berdiri tegak di tribun Istora Senayan dengan sorak sorainya menggaungkan dukungan kepada kontingen Indonesia.
Bahkan menariknya, aksi mengesankan Pak Yanto yang sampai saat in akan dikenang adalah ketika memberikan kartu merah kepada wasit.