TRIBUNNEWS.COM - Setter Timnas voli putri Indonesia, Tisya Amallya Putri, kembali mengungkit masalah klasik yang tak kunjung dibenahi Federasi Bola Voli Indonesia alias PBVSI. Tisya bahkan sampai menyerukan "tolong" agar masalah TC lekas dibenahi.
Timnas voli putri Indonesia menghadapi masalah besar di turnamen kawasan ASEAN, SEA V League 2024 yang rampung berlangsung 11 Agustus kemarin.
Megawati Hangestri dkk. menjadi bulan-bulanan tim lawan di SEA V League 2024.
Pada putaran I di Vietnam, srikandi voli Merah-Putih asuhan Chamnan Dokmai digasak Thailand maupun Vietnam tiga set langsung. Sedangkan saat bersua Filipina, Indonesia takluk 3-1.
Hasil tak lebih baik dirasakan Timnas voli putri Indonesia saat mengarungi putaran II SEA V League 2024 di Thailand.
Tim yang dikapteni Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi tersebut dihajar Vietnam 3-1, Thailand 3-0, dan dipermalukan Filipina 3-2.
Khusus di putaran II, PBVSI memanggil Tisya Amallya dan Nurlaili Kusumah Diningrat, di mana pada leg I di Vietnam memang tidak disertakan.
Sayangnya perubahan itu belum cukup untuk mengkatrol permainan Timnas voli putri Indonesia.
Melihat hasil tersebut, Tisya Amallya yang juga menjadi langganan timnas sejak SEA Games 2019, menguliti apa yang menjadi masalah klasik dari PBVSI.
Satu di antara yang paling nyata dan tak segera menemui solusi adalah masalah TC alias pemusatan latihan.
Pemanggilan pemain baik sektor putra-pitri untuk memperkuat Timnas Voli Indonesia, cenderung mepet dengan event Internasional yang akan diikuti.
Baca juga: Sentil PBVSI, Pelatih Vietnam Sayangkan Timnas Voli Putri Indonesia Mundur dari VTV Cup 2024
Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menjalin chemistry dalam permainan, taktik, dan adaptasi dirasa kurang.
Padahal secara potensi, sektor putri juga memiliki peluang besar untuk meraih banyak prestasi di event Internasional seperti SEA Games, AVC maupun turnamen lainnya.
Sebagai contoh AVC Cup Championship for Women's tahun lalu di Gresik, Timnas voli putri Indonesia bahkan menjejakkan kakinya sampai di laga final.