"Jadi dengan pengaturan seperti itu, mudah-mudahan efektivitas persiapan untuk latihan lebih panjang," sahut Imam.
"Kalau kemarin bukan salah kami karena pemberitahuannya terlambat sehingga Proliga mundur untuk menghindari bulan puasa."
"Nah (rencananya) kami sebelum bulan puasa Proliga itu kita sudah habiskan dulu untuk babak penyisihan. Nah setelah puasa, itu final four dan grand final.
"Sehingga kita enggak ada masalah lagi dalam pengaturan jadwal."
Ketum PBVSI soal kehilangan mahkota juara SEA V League 2024 dan kekalahan dari Thailand, menurutnya karena faktor kurang beruntung.
"Saya sangat optimistis, di SEA Game lawan kita cuma Thailand," ucapnya lagi.
Thailand menguasai SEA V League baik di sektor putra dan putri. Di sektor putri, Thailand masih tak terbendung dengan 14 medali emas beruntun sejak 1995-2023.
Keuntungan yang dimiliki Thailand makin besar di SEA Games 2025 karena status sebagai tuan rumah. Tahun depan, gantian Indonesia yang bertamu ke sana.
"Oke kita sudah tahu kelemahan dia lah. Kita masih bisa," kata Imam.
"Dan kita masih ada yang anak-anak muda, kita gabungkan dengan ini (timnas di SEA V League). Misalnya nanti kita masih bisa (emas) yang keempat kalinya, nanti kita ambil," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Ardhianto Wahyu)