News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Susi Susanti Ceritakan Sosok yang Berperan Dorong Dirinya hingga Jadi Ratu Bulu Tangkis Dunia

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susi Susanti saat memenangkan medali emas Olimpiade Barcelona 1992.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang tidak kenal dengan Susi Susanti. Ia dikenal sebagai salah satu pebulutangkis terbaik sepanjang masa dan menjadi ikon bulutangkis Indonesia.

Tidak sampai di situ, Susi bahkan diberi julukan sebagai Ratu Bulu Tangkis Dunia karena telah memenangi ajang internasional berkali-kali. 

Perempuan yang lahir pada 11 Februari 1971 tersebut pernah memenangkan All England 1990, 1991, 1993, dan 1994. 

Selain itu, Susi juga pernah menjuarai World Badminton Grand Prix Finals lima kali berturut-turut dari 1990 hingga 1994 serta di 1996, dan Kejuaraan Dunia IBF pada 1993.

Puncaknya Susi memenangkan medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992 di Spanyol. 

Dia juga meraih perunggu Olimpiade Atlanta 1996 di Amerika Serikat.

Nyatanya semua keberhasilan ini tidak lepas dari dua sosok yang teramat berarti bagi Susi, yaitu kedua orang tuanya. 

Susi pun menceritakan bagaimana peran ayah dan ibunya sehingga bisa mencapai gelar juara dunia. 

Cita-cita menjadi juara dunia bermula dari mimpi sang ayah. 

Terlebih, ayah Susi juga merupakan seorang pemain bulu tangkis di kotanya. Sayang, cedera membuat cita-cita ayah Susi usai. 

Baca juga: Daftar Lengkap Penambang Medali Emas Indonesia di Olimpiade: Diawali Susi Susanti, Rizki Teranyar

"Dari kecil ya, sebetulnya ini mimpi ayah saya. Karena ayah saya sebetulnya ingin menjadi juara. Tapi karena cedera akhirnya hanya sebagai pemain di kota kecil," ungkapnya saat ditemui di acara film pendek bertajuk ‘90 Tahun Lindungi Anak Indonesia Meraih Mimpi’ Lifebuoy di Jakarta, Senin (26/8/2024). 

Hingga suatu ketika sang ayah melihat Susi yang ternyata punya bakat serupa. 

Dari sana lah sang ayah terus mendorong Susi untuk menempa bakat yang dimilikinya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini