TRIBUNNEWS.COM - Kontroversi membayangi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 dari cabang olahraga (cabor) voli indoor. Masalah venue dan akses jalan menjadi penyebab utama.
Pada PON 2024, cabor voli indoor baik putra-putri semula dijadwalkan berlangsung 10-19 September di GOR Bola Voli Indoor Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Namun kontroversi terjadi H-1 penyelenggaraan pertandingan.
Sekadar informasi, sebanyak 24 tim akan berjibaku memperebutkan medali emas di PON 2024. Rinciannya terdiri dari 12 tim putra dan sisanya tim putri.
Nomor putra bakal diikuti Aceh, Sumut, Sumatera Barat (Sumbar), DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), DI Yogyakarta, Jawa Timur (Jatim), Bali, Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Tengah (Sulteng), dan Papua Barat.
Sementara itu, nomor putri meliputi Aceh, Sumut, Sumsel, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DI Yogyakarta, Sulteng, Kaltim, dan Papua Barat.
Tim voli Jawa Barat, baik sektor putra dan putri menjadi unggulan untuk merebut keping medali emas.
Pasalnya, di edisi terakhir pada 2021 lalu, Jabar berhasil menggondol 2 emas sekaligus, baik di sektor putra maupun sektor putri. Jabar masih akan jadi salah satu favorit juara dalam PON XXI ini bermodalkan skuad berpengalaman.
Akan tetapi perjuangan tim voli PON dari berbagai wilayah di Indonesia harus molor dari jadwal yang semula dirilis. Hal ini dikarenakan sejumlah kontroversi yang terjadi.
Berikut kontroversi penyelenggaraan PON XX1 di Aceh-Sumut, yang dirangkum dari laman resmi.
Baca juga: Yolla Yuliana Soroti Venue Voli PON 2024 yang Semrawut, Para Pemain Timnas Indonesia Ikutan Curhat
1. Jadwal Molor
Pertandingan voli indoor PON 2024 molor satu hari dari yang dijadwalkan. Artinya, Shella Bernadetha Onan cs baru bisa menggelar pertandingan pertama, Rabu (11/9/2024).
Perubahan ini diputuskan dalam technical meeting dan disebabkan oleh beberapa faktor.
Ketua Panitia Pelaksana Bola Voli PON XXI, Indra Kasih, menjelaskan bahwa akses jalan menuju GOR di Sumatera Utara Sport Center masih tahap finalisasi.