News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Viral Video Pecco Bagnaia Minta Fans di Italia Tak Hina Marc Marquez, Ducati: Menjijikkan

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Ducati Lenovo Team asal Italia yang berada di posisi kedua, Francesco Bagnaia (kiri) dan pembalap Ducati Lenovo Team asal Italia yang berada di posisi ketiga, Enea Bastianini (kanan), memberi selamat kepada pemenang balapan MotoGP Gresini Racing MotoGP, pembalap Spanyol Marc Marquez, di podium setelah balapan MotoGP di Sirkuit Dunia Misano Marco-Simoncelli di Misano Adriatico pada 8 September 2024.

TRIBUNNEWS.COM - GP Mania di seluruh belahan dunia tengah membahas bagaimana Francesco 'Pecco' Bagnaia secara gentle meminta para fan di Italia tidak mencemooh Marc Marquez.

Cemoohan, hingga hinaan datang dari fans di Italia saat menyaksikan Marc Marquez naik podium juara MotoGP San Marino 2024.

Berlangsung di Sirkuit Misano, Rimini, Marc Marquez secara mengejutkan finis pertama di depan duo Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini, Minggu (8/9/2024) malam WIB.

Start dari P9, pembalap Gresini itu pelan-pelan menyodok ke depan sebelum akhirnya mengambil alih posisi terdepan dari Francesco Bagnaia.

Marquez semakin lama semakin menjauh lalu melintasi garis finis pertama dengan selisih 3,1 detik dari Bagnaia. Kemenangan ini menandai kemenangan kedua beruntun si Baby Alien setelah menyapu bersih seri Aragon.

Namun tidak semuanya senang menyaksikan Marc Marquez memenangkan podium utama kali keempat di San Marino.

Dalam penyerahan trofi dan perayaan kemenangan di podium juara, Marc Marquez dapat penghinaan dari fan di Italia.

Siulan dan sorakan terdengar saat nama Marquez disebut melalui pelantang suara jelang naik ke podium.

Sambutan dingin penonton itu berkaitan dengan insiden di Sepang 2015, yang melibatkan Valentino Rossi, pembalap kebanggaan tuan rumah sekaligus rival berat Marquez.

Insiden ini faktanya menghadirkan sisi lain. Terekam dalam sebuah video, Pecco Bagnaia menunjukkan gesture yang berbeda.

Murid Valentino Rossi dari sekolah balap VR46 tersebut memberikan kode untuk para fan tidak mencemooh Marc Marquez. Gelengan kepala hingga gerak tangan yang dilakukan juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 itu, menandakan agar para fan tidak melakukan aksi tak terpuji.

Baca juga: Perayaan Podium Juara Marc Marquez di Misano Berbuah Penghinaan dari Fan Valentino Rossi

Video itupun menjadi bahasan luas, khususnya di kalangan penikmat ajang balap MotoGP. 

Banyak yang respek terhadap Pecco, atas sikap ksatria yang dia pertontonkan. Sekalipun FB1 merupakan murid paling sukses Valentino Rossi, yang notabene-nya ialah musuh terbesar dari Marc Marquez.

Bos Ducati Davide Tardozzi menyesalkan cemoohan kepada Marquez. Tardozzi sembari mengomentari performa Bagnaia.

"Saya sama sekali tidak suka dengan siulan terhadap seorang pembalap di atas podium, itu menjijikkan" buka pria asal Italia berusia 65 tahun ini, dikutip dari laman AS.

"Seorang juara dunia delapan kali telah menang pada hari ini. Dia itu bukan penjahat, dia itu seorang pembalap luar biasa dan kami akan bertaruh pada dia pada musim depan. Kami akan memiliki sebuah tim yang hebat," lanjut Tardozzi.

"Dalam situasi yang sulit, Marc (Marquez) sudah jelas membuat perbedaan dan Pecco menunjukkan kecerdikan dengan tidak mengambil terlalu banyak risiko karena 20 poin dari saat Martin melakukan kesalahan sangatlah berharga," dia menambahkan.

Riwayat Sepang Clash

Sepang Clash 2015 masih menjadi salah satu insiden yang paling membekas untuk diingat dalam sejarah MotoGP.

Insiden yang melibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP Malaysia 2015 itu kembali diungkit dalam dokumenter DAZN.

Jauh sebelum Sepang Clash 2015 terjadi, Valentino Rossi dan Marc Marquez sebenarnya berkawan baik.

Apalagi Marc Marquez sendiri pernah mengakui jika Rossi adalah sosok idolanya sejak kecil.

Namun seiring debutnya di kelas utama, Marquez menjadi pembalap yang mulai mengancam dominasi Rossi di ranah MotoGP.

Musim 2015 pun menjadi musim yang membuat hubungan Rossi dan Marquez memburuk.

Sebenarnya, sebelum insiden Sepang Clash 2015, Rossi dan Marquez sudah lebih dulu saling berkonfrontasi. Tepatnya di MotoGP Australia 2015.

Di seri itu, Rossi sempat menuduh Marquez membantu Jorge Lorenzo agar jadi juara, sehingga membuat The Doctor semakin tertinggal dalam kejuaraan dunia.

Sebagai informasi, di musim 2015 silam, perebutan gelar juara dunia memang meruncing pada Rossi dan Lorenzo.

Meski pada akhirnya Marquez yang memenangi seri itu, Rossi tetap pada pendiriannya.

Puncak ketegangan Rossi dan Marquez terjadi di MotoGP Malaysia 2015, alias di sinilah insiden Sepang Clash terjadi.

Di momen ini, insiden Rossi menendang Marquez sangat viral kala itu.

Rossi masih teguh dengan pendiriannya bahwa ia tidak menendang Marquez, tetapi juara dunia 9 kali itulah yang justru merasa dihalangi

Rossi pada akhirnya tetap diputuskan bersalah dan mendapat penalti, yang membuat dia harus start dari posisi buncit di seri terakhir Valencia musim itu sekaligus membuat harapannya menambah gelar juara dunia ke-10 pupus.

Sementara, Marquez juga tak mau disalahkan. Dia pun keukeuh menyatakan bahwa ia tak percaya dengan yang dilakukan Rossi.

Hingga saat ini insiden Sepang Clash 2015 masih menyisakan misteri perihal apa yang sebenarnya terjadi antara Rossi dan Marquez.

Satu-satunya hal yang bisa membuka tabir kebenaran di balik Sepang Clash 2015 adalah jika kedua pembalap tersebut sama-sama telah pensiun.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini