TRIBUNNEWS.COM - Jakarta Bhayangkara Presisi berpeluang besar melunasi dua utang dendam sekaligus ketika menggapai laga final AVC Club Championship 2024.
Tinggal satu langkah lagi Jakarta Bhayangkara Presisi bisa menembus level dunia dengan berlaga di FIVB Club World Championship 2024, Desember mendatang.
Tim yang lolos ke final AVC Club Championship edisi 2024 dipastikan tampil di Piala Dunia Voli Antarklub. Regulasinya sedikit berubah, karena musim lalu hanya tim penyandang status juara yang bisa mentas di FIVB Club World Championship.
Namun langkah awal yang perlu dipastikan oleh skuad asuhan Reidel Toiran ialah menang atas Foolad Sirjan Iranian di babak semifinal, Jumat (13/9/2024) malam WIB.
Kemenangan atas wakil Iran bakal membuat Jakarta Bhayangkara Presisi akan menantang pemenang dari duel semifinal lainnya, Shahdab Yazd vs Pavlodar.
Berkaca dari kekuatan, Shahdab Yazd menjadi lawan paling mungkin untuk melawan Rendy Tamamilang dan kolega.
Jika berbicara soal FIVB Club World Championship, maka Bhayangkara Presisi sudah cukup sampai ke laga final.
Namun ada dua dendam yang perlu dilunasi oleh tim juara Proliga 2024 ini.
Pertama, Jakarta Bhayangkara Presisi perlu membayar 'dosa' kesalahan edisi 2023 saat mereka sukses melangkah sampai ke laga puncak.
Sayangnya di perebutan juara AVC Club Championship 2023, JBP yang kala itu ditangani Jeff Jiang Jie takluk atas wakil Jepang, Suntory Sunbirds 3-1.
Jakarta Bhayangkara Presisi jelas berambisi mengkonversikan laga final musim ini dengan trofi juara. Sekaligus mengukir sejarah.
Tak cuma sebagai tim pertama Indonesia yang lolos ke FIVB Club World Championship, juga klub voli perdana Tanah Air sukses meraih juara AVC Club Championship.
Baca juga: Jadwal Semifinal AVC Club Championship 2024: Bhayangkara Presisi Ukir Sejarah, Butuh 1 Kemenangan
Lalu dendam apa yang kedua?
Seperti disinggung di awal, Jakarta Bhayangkara Presisi berpeluang kuat bersua Shahdab Yazd di laga final. Tanpa mengecilkan kekuatan Pavlodar, tim asal Kazakhstan itu memang secara kualitas masih di bawah Bhayangkara Presisi atau Shahdab Yazd.