Sekadar flashback, Shahdab Yazd memberikan kenangan pahit bagi Bhayangkara Presisi di awal perjuangannya di AVC Club Championship 2024.
Tim yang juga berasal dari Iran ini sukses mengalahkan Earvin N'Gapeth dan kolega dengan skor 3-1. Hasil itu menjadi satu-satunya kekalahan Jakarta Bhayangkara Presisi di AVC Club Championship musim ini.
Jika sukses mengalahkan Shahdab Yazd, maka dendam di pertamuan pertama bisa terobati.
Peluang JBP untuk juara AVC Club Championship 2024 terbuka lebar. Selain riwayat musim lalu, JBP juga diperkuat legiun asing kelas wahid, yakni Earvin N'Gapeth dan Jean Patry.
Keduanya ialah penggawa timnas voli putra Prancis yang meraih medali emas di Olimpiade Paris kemarin.
"Kami memiliki rencana tersendiri untuk setiap pertandingan dan kami pasti akan memiliki rencana khusus kami sendiri untuk pertandingan berikutnya," ujar Reidel Toiran, pelatih Bhayangkara Presisi asal Kuba, dikutip dari laman IRIVF.
Sementara itu, opposite Bhayangkara asal Prancis, Jean Patry mengakui permainan timnya perlahan jauh lebih baik.
"Itu adalah pertandingan yang bagus dan kami melakukan servis dengan baik," kata Patry.
"Selain itu, semua pemain berusaha melakukan yang terbaik. Saya pikir sangat penting bagi para pemain untuk menunjukkan yang terbaik dan kami melakukannya hari ini."
"Saya dan Earvin Ngapeth baru saja menyelesaikan Olimpiade tiga minggu lalu, dan setelah itu kami tidak ada aktivitas khusus, dan ini adalah hal yang wajar untuk kembali tampil dan menunjukkan diri terbaik kami," pungkas opposite yang untuk musim 2024/2025 memperkuat klub Liga Voli Turki, Galatasaray.
(Tribunnews.com/Giri)