"Dilarang membawa tamu masuk dalam asrama dan ke kamar tidur. Tidak boleh membawa barang-barang milik PB Djarum," demikian salah satu bunyi dalam tata tertib kamar di asrama PB Djarum.
Jika ada yang melanggar, para siswa akan mendapat sanksi, dimulai dari peringatan hingga pemberhentian kerja sama dengan PB Djarum.
Para orang tua tampak antusias melihat kamar yang terdapat dalam asrama PB Djarum. Mereka melihat, bahkan ada yang mencoba duduk-duduk di kasur, dan memperhatikan aneka hiasan atau asesori dalam meja yang terdapat di kamar.
Pada momen itu, Raventus menjelaskan kalau pernak-penik, mainan, dan berbagai aksesori yang ada di dalam kamar merupakan buah perjuangan para atlet binaan.
"PB Djarum tidak mengambil hadiah yang didapat siswa jika menjuarai turnamen, kami mengarahkannya untuk ditabung," tutur Raventus.
Soal pendidikan formal para atlet binaan, dia menjelaskan kalau pihaknya juga sudah menyiapkan segala sesuatu agar para atlet binaan mengikuti sekolah.
"Orang tua hanya membayar SPP dan seragam, sisanya ditanggung PB Djarum," kata dia.
Sebagai informasi, dari asrama ini sudah melahirkan sejumlah bulu tangkis dunia macam Kevin Sanjaya Sukamuljo, Maria Kristin, Haryanto Arbi, Sigit Budiarto, dan para legenda lainnya.
Nuryati, seorang ibu dari peserta audisi umum PB Djarum, mengaku sangat berminat agar anaknya bisa bergabung ke PB Djarum.
Aturan dan fasilitas yang diberikan, kata dia, tidak hanya mendidik disiplin sebagai seorang atlet namun juga tetap mengutamakan aspek pendidikan formal.
"Minat banget, fasilitasnya bagus dan aturannya bisa membuat anak-anak displin. Saya berdoa agar anak saya bisa lolos audisi dan bergabung di PB Djarum," katanya.