TRIBUNNEWS.COM - Nasib Megawati Hangestri bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks di musim baru 2024/2025 sudah diketok palu. Pelatih Ko Hee-jin memutuskan untuk tetap memainkan Megatron, julukan Mega, sebagai opposite.
Red Sparks bersama Megawati menuai kemenangan 3-2 (25-20, 25-23, 23-25, 23-25, 15-11) atas Hwaseong IBK Altos pada laga pramusim KOVO Cup 2024, Senin (30/9/2024).
Megawati berada di urutan kedua sebagai penyumbang poin terbanyak setelah Vanja Bukilic.
Pevoli asal Jember, Jawa Timur tersebut meraup 22 angka, 9 poin lebih sedikit dari Bukilic yang sementara ini memimpin bursa top skor KOVO Cup 2024.
Duet Megawati-Bukilic menjadi sorotan utama di Negeri Ginseng setelah pertandingan. Sebab keduanya langsung nyetel dan menggaransi lini serang Red Sparks tampil klinis dalam memanfaatkan peluang.
Hanya saja yang menjadi pertanyaan, di musim 2024/2025, akan berperan seperti apa kedua pevoli asing Red Sparks itu. Sebab Bukilic dan Megawati memiliki posisi yang sama, yakni opposite.
Pada pertandingan melawan IBK Altos pun, ada di beberapa momen Megawati bermain sebagai opposite, sedangkan Bukilic ditempatkan untuk sektor outside hitter.
Namun di waktu genting, Mega sempat ditarik keluar pertandingan dengan memasukkan Park Hye-min, dan menggeser Bukilic menjadi opposite.
Menjawab hal tersebut, Ko Hee-jin sudah mendapatkan jawaban bulat soal pembagian tugas kedua pemain asingnya itu untuk membantu Red Sparks membidik gelar juara Liga Voli Korea 2024/2025.
Mantan penggawa timnas voli putra Korea Selatan ini memastikan Vanja Bukilic bermain sebagai OH, dan Megawati tetap seperti perannya musim lalu.
"Benar, saya sudah memutuskan untuk memainkan Bukilic dan Mega sejak awal pertandingan," buka Ko Hee-jin, dikutip dari laman TheSpike.
Baca juga: Megawati Hangestri Ukir Sejarah, Tim Voli Putri Jatim Putus Paceklik Medali Emas PON 24 Tahun
"Bukilic akan menjadi outside hitter, itu sudah diputuskan," terangnya menambahkan.
Secara postur, Bukilic lebih tinggi dari Megawati. Kecenderungannya, akan sulit melakukan received di penerimaan pertama.
Namun Ko Hee-jin menegaskan bahwa keputusan menempatkan pevoli asal Serbia sebagai OH bukan didasarkan kepada received. Melainkan presentase penyerangan.