News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Voli

Megawati-Bukilic Kena Kritik soal Eror, Pelatih Red Sparks Memilih Tetap Ngeyel

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati Hangestri (kiri) dan Vanja Bukilic (kanan)

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin siap menanggung risiko untuk tingkat tinggi kesalahan yang dilakukan duet andalannya, Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic. Ko Hee-jin pasang badan untuk kritik yang ditujukan kepada Mega-Buki.

Duet Megawati-Bukilic kembali diuji chemistry-nya pada pertandingan kedua KOVO Cup 2024 saat Red Sparks menghadapi tim voli putri legendaris Korea Selatan, Pink Spiders, Rabu (2/10/2024) pukul 17.00 WIB.

Combo Megawati-Bukilic menghasilkan 53 poin saat membantu Red Sparks menggilas Hwaseong IBK Altos 3-2 pada laga pertama mereka di KOVO Cup 2024, Senin (30/9).

Yang menjadi sorotan adalah bagaimana nantinya ketergantungan Red Sparks kepada duet pemain asingnya itu. 

Megawati Hangestri (kiri) dan Vanja Bukilic (kanan) (Kolase Tribunnews - Instagram @red__sparks)

Praktis setelah Lee So-young hijrah ke IBK Altos, skuad besutan Ko Hee-jin tidak benar-benar memiliki pemain yang dalam artian agresif dalam mencetak poin.

Mayoritas para pemain lokal Red Sparks difokuskan dalam hal received dan defend. Situasinya memaksa Mega dan Bukilic akan lebih sering diberikan umpan untuk mengkonversikan spike menjadi poin.

Semakin sering, maka potensi kagagalan spike tersebut akibat terbaca oleh pertahanan lawan, baik lewat penerimaan maupun block semakin tinggi.

Termasuk saat bersua IBK Altos, jumlah kesalahan yang dilakukan Red Sparks mencapai 31 kali. Dan itu mayoritas dilakukan Megawati maupun Bukilic.

Namun hal itu tidak terlalu dipikirkan oleh Ko Hee-jin saat ini.

Menurutnya, jumlah kesalahan yang dilakukan baik Megawati dan Bukilic dapat ditutupi dengan kualitas mereka dalam melepaskan spike sebanyak mungkin.

"Saat ini tidak bisa dipungkiri keduanya memang banyak melakukan eror. Namun faktanya kita harus memainkan Mega dan Bukilic bersama, dan itu tidak bisa diganggu lagi," buka Ko Hee-jin dikutip dari laman The Spike.

"Soal eror, itu wajar, sebuah tim pasti berproses dan kami akan menemukan bentuk permainan terbaik," terang pria yang pernah bermain di Timnas voli putra Korea Selatan itu.

Baca juga: Momen Mantan Kapten Red Sparks Menangis, Nyaris Kena Headshot Megawati Hangestri

Alih-alih mencari solusi untuk meminimalisir terjadinya eror dengan catatan mengurangi tempo agresifitas penyerangan, Red Sparks memilih tetap pada pekam mereka.

"Pada akhirnya kami tetap mengusung permainan dengan lugas, yakni menyerang. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini