Sebagai contoh jika sebuah tim melakukan challenge berupa net touch atau block touch, tentu akan memakan banyak waktu karena perlu melakukan review.
Sedangkan jika seorang pemain mengakui melakukan touch entah itu dalam netting ataupun block, maka penghematan waktu pertandingan dapat dilakukan. Pemain inilah yang nantinya memperoleh kartu hijau.
Baca juga: Megawati Jadi Bagian Terciptanya Sejarah di KOVO Cup 2024, Kartu Hijau Diperkenalkan
Pada VNL 2023, tim dengan jumlah Kartu Hijau terbanyak mendapatkan hadiah uang sebesar 40 juta won (Rp464 juta).
Sedangkan jumlah sedikit berbeda dimiliki oleh Liga Voli Korea 2024/2025.
Disebutkan tim yang mendapatkan predikat Fair Play dengan Kartu Hijau terbanyak, akan mendapatkan hadiah uang di akhir musim sebesar 3 juta won atau sekitar Rp35 juta.
Nominal ini 13 kali lipat lebih sedikit dari yang pernah diberikan FIVB pada ajang VNL 2023.
Disampaikan oleh Humas KOVO, Jang Gyeong-min, diterapkannya Kartu Hijau dalam kompetisi 2024/2025 untuk menekankan pentingnya sportivitas dan perilaku fair play.
“Kami fokus pada pembentukan budaya permainan yang adil dan mengurangi waktu permainan," terangnya menjelaskan.
Hanya saja, penilaian tim penyandang predikat fair play tidak hanya melulu dari jumlah raihan Kartu Hijau. Presentasenya ialah 70 persen dari jumlah green card yang diperoleh selama satu musim, plus 30 persen hasil voting.
Terlepas dari itu, Liga Voli Korea 2024/2025 baru akan menggulirkan pertandingan 19 Oktober mendatang.
Daejeon JungKwanJang Red Sparks yang diperkuat Megawati Hangestri, akan melakoni laga pertama melawan GS Caltex, Minggu (20/10/2024) pukul 14.00 WIB.
(Tribunnews.com/Giri)