News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BWF World Tour

Momentum An Se-young Terhenti, Musuh Besar si Anak Ajaib Ada di Sisi yang Sama

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi tunggal putri no 1 dunia, An Se-young (Korea) saat merayakan kemenangannya atas Akane Yamaguchi (Jepang) di perempat final Olimpiade Paris 2024.

Namun hal itu mesti dilakukan agar An Se-young bisa benar-benar fokus.

Sebagaimana yang terjadi di final Denmark Open 2024, fokus An Se-young seperti terpecah.

Ia begitu banyak melakukan unforced error atau kesalahan sendiri yang merugikan.

Pada akhirnya ia harus menyerahkan gelar juara kepada lawannya, Wang Zhiyi.

Meski kalah, setidaknya An Se-young bisa mengambil pelajaran berharga dari itu.

Ia bisa segera menjadikannya bahan evaluasi untuk tampil lebih baik lagi.

Konflik An Se-young dan BKA

Diketahui, konflik itu bermula selepas An Se-young berhasil menyabet medali emas Olimpiade Paris 2024.

Saat melakukan sesi wawancara seusai meraih medali emas Olimpiade Paris 2024, pebulu tangkis kelahiran 2002 dengan berani melontarkan kritik kepada BKA.

An Se-young mengaku, sebelum berlaga di Olimpiade Paris 2024, ia mengalami masa sulit yakni dengan adanya cedera yang membalutnya.

Namun, An Se-young beranggapan jika BKA tak serius dalam menangani masalah cedera yang ia alami.

Alhasil, An Se-young berjuang sendirian dan akhirnya tetap bisa meraih hasil maksimal dengan torehan medali emas Olimpiade Paris 2024.

Pernyataan An Se-young itu pun langsung menghebohkan dunia badminton, bahkan sampai merembet ke persoalan lainnya.

Termasuk terkuak fakta bahwa An Se-young pernah disuruh cuci baju dan membersihkan kamar senior di pelatnas badminton Korea selama tujuh tahun.

"An Se-young peraih medali emas tunggal putri bulutangkis Olimpiade Paris 2024 telah mengalami cedera lutut dan menderita karena kebiasaan buruk di dunia olahraga seperti membersihkan kamar beberapa senior hingga mencuci baju selama tujuh tahun di tim nasional," tulis media berita MK.

(Tribunnews.com/Guruh/Niken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini