TRIBUNNEWS.COM - Para siswa dan siswi SMA di Kota Solo bertarung dalam ajang Battle Of School.
Event tersebut mewadahi pelajar yang hobi menari (modern dance) dan bertanding olahraga e-Sport.
Bukan sembarang pagelaran, Battle of School digelar untuk menarik antusiasme siswa.
Juga untuk mencari bibit-bibit atlet yang berpotensi melenggang untuk event sekelas PON.
Adapun ajang yang diinisiasi oleh Event Orgenizer (EO) Novus.idn ini mempertandingkan tim terbaik perwakilan dari 8 sekolah, mulai dari SMA N 1 Surakarta, SMA N 3 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, SMA N 7 Surakarta, SMA Warga
Surakarta, SMA Regina Pacis Surakarta, SMA Batik 1 Surakarta, dan SMA ABBS Surakarta.
Ditemui pada final battle di Ballroom UNS Tower, Minggu (27/10/2024), Owner EO Novus.idn, Adityo Rimbo Galih Samudro menyebut latar belakang Battle Of School chapter 1 berawal dari ketertarikannya dalam dunia E-Sport.
Lanjut Adityo, kompetisi antar sekolah di Solo menjadi peluang baru pengembangan bakat siswa-siswi SMA di bidang non-Akademik.
Ditambah lagi dunia E-Sport di kota Solo belum begitu mendapat perhatian khusus.
"Kami disini sangat memperhatikan tentang olahraga yang belum di akomodir oleh EO lain. Jadi setidaknya kami ingin membantu temen-temen yang belum terakomodir, menjadi ada wadahnya. Ya E-Sport ini sendiri, karena, saya lihat E-Sport di Solo itu belum seperti diperhatikannya seperti basket," papar dia.
Menurutnya, olahraga E-Sport Kota Bengawan memiliki potensi luar biasa selain menjadi market baru.
Apalagi, saat ini Kota Solo sudah memiliki 2 hingga 3 pemain profesional dibidang E-Sport.
Baca juga: Menpora Akui Mabar Esport Contoh Kontribusi LPDUK pada Ekosistem Industri Olahraga Indonesia
"Dari Solo sendiri itu mungkin sekarang yang menjadi pro player itu sekitar dua atau tiga lah, sehingga mungkin bibitnya ya ada lah. Makanya dari awal memang kami ingin menciptakan ekosistem dan mungkin kami akan menyediakan wadah gitu aja. Kalau bibit jelas ada lah, kalau pasti itu," ucapnya.
Adapun Adityo berharap ke depan event Battle Of School bisa berkembang menjadi besar.
Termasuk soal jumlah tim peserta delegasi sekolah.
"Kemungkinan tahun depan akan diadakan lagi di pertengahan tahun, kemungkin 20 sekolah, karena kemarin minatnya ini tinggi. Mungkin satu tahun dua kali lah, dan juga mungkin nanti malah ada tambahan seperti band competition," tegasnya.