News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

Permintaan An Se-young Didengar, Kemenpora Korea Rilis Hasil Akhir Investigasi kepada BKA

Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Permintaan An Se-young Didengar, Kemenpora Korea Rilis Hasil Akhir Investigasi kepada BKA - An Se-young (Korea) saat merayakan kemenangannya atas Akane Yamaguchi (Jepang) di perempat final Olimpiade Paris 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Permintaan An Se-young setelah membuka borok Federasi Badminton Korea (BKA) didengar oleh Kemenpora Korea, Kamis (31/10/2024).

An Se-young yang mengeluhkan soal penanganan cedera atlet tim nasional, sponsor, hingga terkait pelatih pribadi setelah mengamankan medali emas Olimpiade Paris 2024 akhirnya berakhir manis.

Ungkapan menohok dari si bocah ajaib tersebut memang sempat membuat geger yang akhirnya Kemenpora Korea turun tangan untuk melakukan investigasi kepada BKA.

Terbukti bahwa memang banyak sekali permasalahan dari BKA baik soal penanganan kepada atlet hingga pengelolaan keuangannya.

Tunggal putri no 1 dunia asal Korea, An Se-young ketika berlaga di ajang bertajuk Olimpiade Paris 2024. (Instagram @official_bka)

Kurang lebih setelah dua bulan melakukan penyelidikan, Kemenpora Korea merilis hasil akhir investigasi.

Banyak pernyataan yang akhirnya berhasil mewujudkan keinginan dari An Se-young.

Mengutip laporan dari Naver Sports, BKA diberi kesempatan terakhir untuk memperbaiki permasalahan yang ada di lingkungannya sendiri.

Andai tidak bisa, maka akan ada tindakan khusus seperti memecat semua eksekutif dan menangguhkan dukungan anggaran dari pemerintah selain untuk kebutuhan pemain.

Berikut poin-poin yang diungkapkan oleh pihak Kemenpora Korea ketika mengumumkan hasil akhir investigasinya.

-Manajemen cedera: Menjamin pilihan pemain mulai dari diagnosis cedera hingga rehabilitasi dan perawatan,

-Perawatan medis di perkampungan atlet tim nasional (Pelatnas BKA): Perluasan dukungan medis di Jincheon (Pelatnas BKA) dan penerapan pemeriksaan kesehatan saat memasuki area Jincheon (Pelatnas),

-Kehidupan di Jincheon (Pelatnas BKA): Menjamin atlet bisa keluar pada akhir pekan dan hari libur, menghapuskan budaya yang tidak masuk akal seperti bersih-bersih, mencuci, merangkai, dan melaporkan saat keluar, kemandirian latihan pagi dan latihan gunung di area Jincheon (Pelatnas BKA),

Baca juga: Berkat An Se-young, Borok Federasi Badminton Korea Terbongkar, Dugaan Praktik Korupsi Menguat

-Pelatihan khusus: Meningkatkan jumlah instruktur untuk memungkinkan pelatihan khusus sektor tunggal dan ganda 

-Pelatih: Mengizinkan pelatih pribadi (personal trainer) pemain untuk berpartisipasi dalam pelatihan tim nasional 

-Kompetisi internasional: Sekembalinya dari kompetisi internasional, pemain tidak diharuskan untuk segera memasuki Jincheon (Pelatnas) dan hak istirahat atlet dijamin,

-Peluang berkompetisi: Pencegahan overwork karena partisipasi berlebihan dalam kompetisi internasional oleh pemain lapis pertama, perluasan dukungan untuk memperluas peluang bagi pemain lapis kedua yang memiliki sedikit kesempatan untuk berkompetisi di kompetisi internasional,

-Komunikasi: Asosiasi wajib mendengarkan pendapat pemain ketika mengambil keputusan penting terkait timnas.

Rentetan poin-poin dari hasil investigasi tersebut secara keseluruhan dari keluhan yang diungkapkan oleh peraih medali emas Olimpiade Paris.

Yang mana, setidaknya perlahan-lahan aksi An Se-young didengar oleh federasi dan diharapkan jadi pertanda baik bagi sang atlet untuk kedepannya.

Adapun poin lain yang juga sempat disinggung oleh An Se-young yakni terkait sponsor.

Awalnya BKA melarang atletnya untuk menggunakan barang yang tidak dari sponsor asosiasi. Namun setelah ini, Kemenpora telah menjamin hak pemain untuk memilih perlengkapan terkait sponsor yang mendukung performanya.

-Partisipasi dalam kompetisi internasional: Penghapusan peraturan tentang pemain tim nasional yang berpartisipasi dengan biaya sendiri (liga luar negeri, pertandingan undangan luar negeri), penghapusan larangan pemain non-tim nasional berpartisipasi dalam kompetisi internasional (saat ini hanya diperbolehkan bagi mereka yang memiliki 5 tahun pengalaman tim nasional dan berusia 28 tahun ke atas untuk pria dan 27 tahun ke atas untuk wanita) 

-Kontrak sponsorship: Menjamin hak pemain untuk memilih perlengkapan yang berhubungan langsung dengan performa dan menampilkan logo sponsor pemain pada seragam tim nasional (total 1 dari 5)

(Tribunnews.com/Niken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini