"Saya rasa saya bisa membantu Pecco, dan jika Pecco mau, dia juga bisa membantu saya. Dengan begitu, kami berdua bisa beruntung. Kita lihat saja nanti. Ini tergantung banyak hal. Tergantung posisi start kami akhir pekan nanti."
Menurut Bastianini, tak mudah bagi Pecco untuk membalikkan keadaan karena dia tertinggal 24 poin di belakang Martin.
’’Itu akan membutuhkan kesalahan besar dari Martin. Buat saya, akan lebih mudah untuk mencoba mendapatkan tempat ketiga di kejuaraan,’’ ujarnya.
Bastianini menambahkan balapan di Catalunya bukanlah hal yang ideal. Para pembalap kini harus beradaptasi karena fokus semula adalah berlomba di Valencia.
Terlepas dari itu, Jorge Martin mempunyai peluang besar untuk menutup musim MotoGP 2024 sebagai pemuncak klasemen.
Rider Pramac Prima itu saat ini unggul 24 poin atas Bagnaia.
Adapun poin maksimal yang bisa diraih pada balapan seri terakhir adalah 37 poin, 12 poin di Sprint Race dan 25 poin di balapan utama.
Jorge Martin hanya perlu memenangi Sprint Race di MotoGP Barcelona 2024. Dengan begitu dia bakal mengumpulkan 497 angka dan poinnya tak terkejar lagi sekalipun Bagnaia menjadi juara di balapan utama hari Minggu.
Namun setiap kemungkinan masih bisa terjadi.
Dalam sejarahnya, ada tiga pembalap MotoGP, termasuk era 500cc, mampu menyegel gelar juara dunia dari posisi tertinggal pada seri terakhir.
Ketiga pembalap itu adalah Wayney Rainey, Nicky Hayden, dan Jorge Lorenzo. Dan kini, menarik untuk ditunggu apakah Pecco Bagnaia menjadi pembalap keempat yang melakukannya.
(Tribunnews.com/Giri)