Setelah berjuang untuk pulih, upaya Martin untuk bisa meraih ambisinya, akhirnya ia tampil apik dan juara dunia tahun 2014.
Capaian itu yang membuatnya mendapatkan posisi di Kejuaraan Dunia Moto3 pada tahun 2015 bersama tim Aspar.
Musim 2017 menandai awal yang baru bagi Jorge, saat ia mulai mengendarai Honda NSF250RW untuk Gresini Racing di Kejuaraan Dunia Moto3 setelah meninggalkan Aspar pada akhir 2016.
Dan ia berhasil memanfaatkannya dengan meraih sembilan podium, termasuk satu kemenangan, dan mengakhiri musim dengan berada di posisi keempat secara keseluruhan di kejuaraan.
Tetap bersama Gresini untuk tahun 2018, ia meraih gelar Juara Dunia Moto3 dengan satu balapan tersisa setelah penampilan yang mendebarkan di seri balapan Malaysia.
Capaian mengesankan Martin mengantarkan dirinya naik kelas Moto2 tahun 2019 bersama tim Red Bull KTM Ajo.
Selama paruh kedua musim, ia menunjukkan peningkatan yang mengesankan di kelas yang lebih senior, yang berujung pada finis podium berturut-turut di seri balapan Jepang dan Australia.
Tetap bersama tim untuk musim 2020, Martin mengamankan kemenangan pertamanya di Moto2 di Red Bull Ring, Austria, dan kemudian meraih kemenangan lainnya di akhir tahun di Valencia.
Progres ciamik dari pembalap kelahiran tahun 1998 membuat dirinya mendapat satu kursi di MotoGP tahun 2021 bersama Pramac Ducati.
Adaptasi mantap dari JM89 memberikan kesan yang baik di Pramac Ducati, finis ketiga di balapan keduanya.
Cedera kemudian memaksanya absen dalam empat balapan, tetapi pada balapan keenamnya, pembalap Spanyol itu meraih kemenangan di Red Bull Ring, Austria.
Setelah beberapa musim yang terganggu oleh cedera, Martin kemudian menikmati musim 2023 yang tak terlupakan.
Bagaimana tidak, dia berhasil meraih empat kemenangan, tiga podium, dan sejumlah finis 10 besar saat ia nyaris gagal meraih gelar juara dunia dan mengakhiri musim di peringkat kedua secara keseluruhan.
Sampai saat ini, kekasih Maria Matutes itu tetap bersama Pramac Ducati untuk musim 2024 dan tengah memimpin kejuaraan dunia.