"Sang juara yang luar biasa!"
"Orang yang luar biasa, terima kasih, Pecco," balas Martin.
Setelahnya sebagai manusia biasa, tentu Bagnaia merasa kecewa dengan hasil yang ia dapat di akhir MotoGP 2024.
Walau begitu, Bagnaia dengan kelasnya menegaskan bahwa dirinya akan mengguakan momen ini untuk bisa berkembang lagi.
"Saya berharap momen ini tidak pernah terjadi, kekalahan memang menyakitkan, namun Anda harus tahu bagaimana cara menerimanya untuk tumbuh dan berkembang."
"Musim ini sangat berarti bagi saya, baik dari sudut pandang olahraga maupun sebagai manusia."
"Kami telah melakukan hal-hal yang luar biasa, kami telah membawa MotoGP ke level yang sangat tinggi, kami telah memenangkan 11 balapan bersama dan kalah bersama sebagai satu keluarga besar."
"Saya bangga dengan orang-orang saya dan mereka akan selalu menjadi nomor 1 bagi saya. Sekarang kita pikirkan tentang 2025, karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Terima kasih Tim," jelasnya.
Perjuangan Bagnaia untuk menambah koleksi gelar juara dunia MotoGP masih terbuka lebar untuk musim depan.
Namun jika melihat kesiapan dari beberapa tim, tampaknya musim depan bakal jadi misi sulit bagi Bagnaia untuk menambah gelar.
Bukan cuma Bagnaia, tapi juga untuk Martin untuk mempertahankan gelar juara dunia miliknya.
Bagaimana tidak, Marc Marquez telah hadir di pabrikan Ducati yang digadang-gadang bakal tampil apik.
Aprilia yang punya dua juara dunia yakni Martin dan Ai Ogura diprediksi juga akan menyulitkan.
Ada Pedro Acosta di KTM hingga kebangkitan Yamaha bersama Fabio Quartararo musim depan sangat dinantikan.
(Tribunnews.com/Niken)