Poncharal pun mengaku sangat kaget dan geleng-geleng kepala saat membaca berita yang beredar di sejumlah media.
Maka dari itu ia langsung segera memberikan klarifikasi, agar kabar tidak benar tersebut tidak semakin melebar dan menyebar tak terkendali.
Menurutnya proyek tim KTM dan Tech3 Racing akan tetap berjalan sebagaimana sebelumnya, meski tak menampik kebangkrutan KTM AG mungkin bisa jadi masalah.
"Saya selalu mencintai MotoGP. Saya tertarik dengan potensi pertumbuhan olahraga ini. Namun, saya belum melihat lebih jauh (terkait untuk benar-benar membeli tim)," ujar Hamilton di awal 2024 lalu.
"Namun, apa pun mungkin terjadi. Saya benar-benar tertarik, seperti yang saya katakan sebelumnya, tentang ekuitas. Denver Broncos sudah menjadi langkah pertama dalam kepemilikan tim," lanjutnya.
"Saya pikir dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan akan terwujud. Kita lihat saja nanti," imbuh Hamilton.
Selain penolakan dari bos Tech3 Racing, perjalanan Hamilton untuk mengambil alih KTM dan tim satelitnya tampaknya tidak akan mudah.
KTM sendiri punya backing-an besar yakni sang sponsor Red Bull, yang bermitra di berbagai ajang termasuk MotoGP.
Red Bull tentu tak mau KTM jatuh ke tangan Lewis Hamilton yang merupakan ikon dari rival utama mereka, Monster Energy.
Di sisi lain, bangkrutnya KTM tidak merusak komitmen mereka untuk tetap ambil bagian di kejuaraan dunia MotoGP 2025.
Enea Bastianini, Maverick Vinales, Pedro Acosta, dan Brad Binder masih berada di bawah naungan KTM, meski Dorna selaku promotor balapan MotoGP sedikit was-was pabrikan Austria itu mendadak mundur.
(Tribunnews.com/Giri)