TRIBUNNEWS.COM - Legenda balap MotoGP asal Italia, Giacomo Agostini, menilai Marc Marquez lebih banyak memberikan hiburan di ajang balap MotoGP ketimbang Valentino Rossi.
Giacomo Agostini mengakui, Valentino Rossi adalah 'maskot' terbesar dari kejuaraan dunia balap motor roda dua tersebut. Bahkan sebagian orang setuju bahwa nama Valentino Rossi lebih besar ketimbang MotoGP itu sendiri.
Namun dalam kacamata penonton, Giacomo Agostini yang memposisikan dirinya sebagai penikmat MotoGP, hiburan yang dikombinasikan dengan ketegangan dari atas lintasan lebih seru datang dari seorang Marc Marquez.
"Mereka (Marc Marquez dan Valentino Rossi) tidak seusia," buka legenda MotoGP asal Italia, dikutip dari laman Crash.
"Yang satu sudah mulai, dan satunya lagi belum. Ini jelas mempengaruhi hasil akhir sebuah penilaian," terang pria yang memiliki gelar juara dunia MotoGP lebih banyak dari Valentino Rossi.
The Doctor mengawali kariernya di ajang balap MotoGP sejak 1996. Sementara MM93, debut di kelas premier musim 2013.
Sayangnya, sejak The Baby Alien, julukan Marc Marquez, promosi ke kelas para raja, Valentino Rossi kesulitan untuk menggenapi gelar juara dunia MotoGP menjadi 10, hingga memutuskan pensiun tahun 2021.
Sebaliknya, Marquez memperlihatkan dominasi dengan menggondol enam gelar juara dunia MotoGP hingga detik ini.
Secara garis besar, perkembangan MotoGP yang akhirnya menjadi salah satu event olahraga yang digandrungi banyak penonton, tak lepas dari keberadaan valentino Rossi.
Dan itu disadari benar oleh Agostini.
'Saya mengakui bahwa Rossi juga bisa membangkitkan rasa antusias penonton, terlepas dia yang membesarkan ini (kejuaraan dunia MotoGP)."
Baca juga: Jorge Martin: Bagnaia Favorit, tapi Marquez Bisa Rusak Jalur Juara Dunia MotoGP 2025 Murid Rossi
"Tapi jika dipikir-pikir lagi, Marc Marquez lebih agresif, berani dan tega."
Untuk sebuah entertaint dan daya pikat penonton, Marc Marquez jauh lebih dirindukan berada di atas lintasan.
"Dia (Marquez) petarung, orang-orang lebih banyak menyukai hal seperti itu. Marquez tidak pernah menyerah, dia benar-benar luar biasa," sambungnya.
Lebih lanjut Agostini membuat penilaian secara kualitas dari sudut pandang pembalap, antara Marquez dan Rossi, siapa yang lebih baik.
"Marc adalah kelemahanku, dia merupakan pembalap yang bersemangat dan membuat orang-orang bersemangat untuk melihatnya. Dia orang yang suka tampil memukau, dan semua orang menyukainya."
"Rossi? dia hebat. Seorang pembalap yang cerdik, dan 9 gelar juara dunia membuktikan bahwa dia sosok yang pandai," terang pemilik 8 gelar juara dunia MotoGP tersebut.
Terlepas dari itu, rivalitas Marc Marquez dan Valentino Rossi terus menjadi perdebatan panas. Khususnya di kalangan fanbase keduanya, terus menjadi perdebatan siapa yang terbaik.
Namun yang terus-menerus menjadi tanda tanya ialah siapa yang salah antara Valentino Rossi dengan Marc Marquez dalam insiden Sepang Clash 2015.
MotoGP 2015 di Malaysia menjadi titik balik permusuhan Rossi dengan Marquez, yang semula memiliki ikatan pertemanan yang kuat.
(Tribunnews.com/Giri)