News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Proliga

Solusi untuk PBVSI Menjawab Kritik SBY, Status Megawati di Liga Voli Korea Menjadi Cermin

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati Hangestri melakukan selebrasi setelah mencetak angka bersama rekan-rekannya di Red Sparks.

TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) perlu memberikan respons secepatnya atas kritik dan saran Presiden keenam RI sekaligus pemilik Jakarta LavAni, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY dalam cuitannya di media sosial X (Twitter), Sabtu (14/12/2024), menyoroti beberapa hal menyoal perkembangan bola voli Indonesia.

PBVSI sebagai pemilik wewenang mengatur pervolian Tanah Air, mendapatkan kritik, khususnya penyelenggaraan Proliga 2025, yang rencananya digelar 3 Januari hingga 11 Mei 2025 mendatang.

Salah satu sorotan utama SBY ialah jumlah tim peserta di Proliga 2025.

Pemilik LavAni tersebut menyayangkan jumlah tim peserta Proliga 2025 yang mengalami penurunan. 

Proliga tahun depan diikuti 12 tim, dengan rincian tujuh putri dan lima dari sektor putra. 

Penurunan terjadi di sektor putra, dari yang tahun lalu diikuti tujuh tim, kini berkurang dua karena Jakarta BIN dan Jakarta Pertamina memilih mundur.

"Kita patut bersedih karena tim peserta turnamen Proliga, justru jumlahnya makin sedikit (menurun). Kalau tidak ditambah satu tim bentukan PBVSI, praktis hanya tinggal 4 klub yang mengikuti Proliga Tahun 2025 ini. Dalam kaitan ini, PBVSI perlu mencari tahu mengapa penurunan ini terjadi," tulis Susilo Bambang Yudhoyono.

Tidak bisa dipungkiri, kompetisi bola voli tertinggi Tanah Air memang banyak diikuti oleh tim-tim bentukan BUMN seperti Mandiri, Petrokimia, hingga PLN.

Di sisi lain, tim korps Polri, Bhayangkara Presisi (putra) dan Popsivo Polwan (putri), ikut menyemarakkan Proliga dalam beberapa edisi terakhir.

Tentu saja dengan 'background' dari instansi-instansi besar, secara finansial tim Proliga mempunyai dana melimpah, baik dalam operasional maupun mendatangkan pemain.

Tapi, tidak semuanya bisa dipukul rata. Jakarta LavAni bisa dikatakan menjadi satu-satunya tim dalam tanda kutip independen yang bisa bersaing di Proliga.

Baca juga: Megawati OTW Perpanjang Kontrak di Red Sparks, KOVO Ubah Aturan Pemain Asing Asia Liga Voli Korea

Sebelumnya, ada Lamongan Sadang MHS dan Kudus Sukun Badak, yang tidak mempunyai background dari BUMN ataupun instansi Polri.

Namun, kedua tim voli putra ini dalam segi finansial belum sesolid para pesaingnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini