TRIBUNNEWS.COM - Federasi Bola Voli Korea (KOVO) akan melakukan perubahan aturan transfer pemain asing Asia di Liga Voli Korea mulai musim depan. Megawati dan Red Sparks diuntungkan.
Proses perekrutan pemain asing baik Asia dan non-Asia di Liga Voli Korea terus menjadi perbincangan panas.
Tim-tim di Liga Voli Korea mulai tidak nyaman dengan cara KOVO melakukan penjaringan lebih dahulu bagi pemain asing yang ingin berkompetisi melalui try-out.
Hanya pemain yang lolos try-out dan dipilih oleh tim yang bisa berkarier di Liga Voli Korea.
Namun untuk musim 2024/2025, tim-tim Liga Voli Korea mengalami kesulitan. Karena mayoritas pemain yang mendaftar di draft KOVO untuk try-out, tidak memenuhi skema permainan pelatih.
Bahkan ada case pemain asing Asia hanya dipertahankan dalam dua laga pembuka, setelah itu diputus kontrak karena dinilai tidak memiliki skill mumpuni.
Pun perekrutan pemain asing non-Asia juga memiliki masalah.
Kebanyakan problem ditemui kesulitan mencari pengganti jika pemain asing non-Asia-nya mengalami cedera.
Pengganti juga harus didatangkan dari pemain yang mendaftar di draft KOVO awal musim. Padahal secara kebutuhan permainan, tidak memenuhi apa yang diinginkan oleh pelatih.
Oleh karena itu tim-tim Liga Voli Korea mendesak KOVO melakukan perubahan dalam proses transfer pemain asingnya.
Dalam laporan Sport Chosun, Sabtu (14/12/2024), KOVO sudah menyetujui untuk sedikit mengubah aturan rekrutmen pamain asing.
Tidak dijelaskan apakah sistem try-out dihapuskan atau tidak. Namun, tim-tim Liga Voli Korea diberikan wewenang untuk mencari pemain asing secara mandiri.
Baca juga: Megawati Terjebak Perang Segitiga Laga Red Sparks vs Hyundai Hillstate, Kawan & Lawan Kudu Disikat
Di sisi lain, KOVO juga akan menciptakan sebuah badan anti-suap untuk mencegah adanya kecurangan soal besaran gaji pemain asing.
Pasalnya, KOVO sudah mengeluarkan aturan setiap pemain asing memiliki batasan gaji, termasuk sebagai pendatang baru atau menjalani musim kedua, ketiga dan selanjutnya.