TRIBUNNEWS.COM - Federasi bola voli Korea Selatan (KOVO) mengagendakan rapat bersama perwakilan 7 tim Liga Voli Putri Korea membahas sistem kontrak bebas pemain asing Asia.
Rencananya, rapat tersebut berlangsung besok, Rabu (18/12/2024) mulai pukul 14.00 WIB.
Dalam rapat ini memiliki bahasan terbesar, yakni bagaimana dan kapan dimulainya sistem kontrak bebas pemain asing untuk kuota Asia di Liga Voli Putri Korea.
Dalam rancangan KOVO, mengubah sistem try-out menjadi sistem kontrak bebas dalam transfer pemain asing, lebih dulu diterapkan pada kuota Asia ketimbang non-Asia.
Namun KOVO memerlukan pertimbangan, kapan sistem kontrak bebas pemain asing Asia mulai diberlakukan di Liga Voli Putri Korea.
"Pada rapat kali ini memiliki bahasan besar seperti laporan persiapan All Star yang berlangsung 4 Januari 2025,
Selain itu juga membahas kompetisi Liga Voli Korea mulai musim depan, yakni 2025/2026," tulis media Korea Selatan, YNA, dilansir Naver.
"Dan yang paling pokok adalah rapat mengenai perkenalan sistem kontrak bebas pemain asing untuk kuota Asia."
Direncanakan, try-out pemain asing non-Asia akan dimulai Mei 2025 yang berlangsung di Turki.
Sementara untuk try-out kuota Asia akan lebih dulu ditunda kapan dan di mana pelaksanaannya. Mengingat sangat dimungkinkan tim-tim Liga Voli Korea, khususnya sektor putri, akan mulai memakai sistem kontrak bebas pemain asing Asia mulai musim 2025/2026.
"Dalam case pemain asing Asia, masih bersifat fleksibel, karena rencananya akan mulai diperkenalkan mulai kompetisi musim depan," lanjut pernyataan YNA.
Jika sistem bebas kontrak diberlakukan mulai musim depan, KOVO dipastikan menghapus sistem try-out untuk kuota Asia.
Baca juga: Jadwal Liga Voli Putri Korea Hari Ini: Pink Spiders vs Red Sparks Jam 17.00 WIB, Misi Sulit Megawati
Perubahan transfer pemain asing Asia merupakan jawaban KOVO atas keresahan yang dialami tim-tim Liga Voli Korea musim ini.
Tim di Liga Voli Korea mulai tidak cocok dengan cara KOVO melakukan penjaringan pemain asing yang ingin berkompetisi melalui try-out.
Hanya pemain yang lolos try-out dan dipilih oleh tim yang bisa berkarier di Liga Voli Korea.
Sayangnya pada musim 2024/2025, mayoritas tim Liga Voli Korea mengalami kesulitan.
Hal ini karena mayoritas pemain yang mendaftar di draft KOVO untuk try-out, tidak memenuhi kriteria yang diinginkan pelatih.
Bahkan, ada case pemain asing Asia hanya dipertahankan dalam dua laga pembuka, setelah itu diputus kontrak karena dinilai tidak memiliki skill mumpuni.
Pun perekrutan pemain asing non-Asia juga memiliki masalah.
Kebanyakan problem ditemui kesulitan mencari pengganti jika pemain asing non-Asia-nya mengalami cedera.
Pengganti juga harus didatangkan dari pemain yang mendaftar di draft KOVO awal musim. Padahal secara kebutuhan permainan, tidak memenuhi apa yang diinginkan oleh pelatih.
Oleh karena itu, tim-tim Liga Voli Korea mendesak KOVO melakukan perubahan dalam proses transfer pemain asingnya.
Keuntungan Sistem Bebas Kontrak
Ada perbedaan yang jelas antara sistem try-out dan bebas kontrak dalam penandatanganan pemain baru.
Khusus untuk bebas kontrak, dalam case ini ialah kuota asing Asia, tim-tim Liga Voli Korea dapat memilih pemain bebas berdasarkan keinginan mereka. Tentu saja ada batasan gaji yang telah ditetapkan KOVO.
Setidaknya, tim sudah ancang-ancang pemain Asia mana yang akan dipilih sesuai dengan keinginan pelatih.
Di sisi lain, sistem ini mempermudah klub untuk memperpanjang kontrak pemain jika dirasa memberikan efek positif dalam permainan.
Sebagai contoh Megawati Hangestri di mana musim 2024/2025 menjadi periode keduanya perkuat Red Sparks. Namun musim depan Mega harus pindah ke tim lain jika ingin tetap bertahan di Negeri Ginseng.
Aturan KOVO ialah, pemain asing, termasuk kuota Asia, maksimal memperkuat tim yang sama dua musim beruntun.
Sementara di sistem bebas kontrak, sebuah tim bisa memperpanjang masa bakti pemainnya tersebut sesuai dengan keinginan pelatih.
Sangat mungkin bagi Megawati Hangestri untuk menjalani musim ketiganya di Red Sparks, dengan catatan sistem bebas kontrak sudah diberlakukan di Liga Voli Korea 2025/2026.
(Tribunnews.com/Giri)