TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Komisi Pemilihan Ketua Umum PSSI yang mendegradasi Jenderal George Toisutta dan Arifin Panigoro menuai serentetan kecaman. Kubu Liga Primer Indonesia (LPI) yang dianggap PSSI sebagai kompetisi "ilegal" pun ikut beraksi.
"Ini adalah cara paling kasar. Menggugurkan George Toisutta dan Arifin Panigoro di awal adalah cara yang kasar," kata Juru Bicara LPI, Abi Hasantoso saat dimintai komentarnya oleh Tribunnews.com, Sabtu (19/2/2011) malam. Menurut Abi seharusnnya dua nama yang digugurkan itu laik masuk dan berlaga dalam kongres pemilihan nantinya.
Abi menganggap PSSI yang saat ini dikomandoi Nurdin Halid sudah membawa organisasi itu layaknya organisasi eksklusif yang hanya dimiliki orang-orang tertentu saja. Menurut Abi, gugurnya dua bakal calon ini dan majunya kembali Nurdin jelas-jelas menunjukkan bahwa PSSI adalah milik, pribadi, keluarga dan satu golongan saja. Abi menganggap keputusan Komisi pemilihan itu tak masuk akal.
"Saya pun tak habis pikir, pemilihan ketua umum PSSI ini juga digiring bak pemilihan ketua partai politik saja," katanya.
Selain itu, Abi juga menyiratkan jika Komisi pemilihan menganulir Arifin karena terlibat di LPI, itu adalah alasan yang dibuat-buat. Menurut Abi, Arifin Panigoro tidak tercatat di badan kepengurusan Liga Primer Indonesia.
Arifin Panigoro tak Lolos Seleksi karena Terlibat LPI?
Penulis: Prawira
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger