News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Patrick Kluivert Pelatih Timnas

Lokal Melempem, Peri Sandria Kritisi Kuota Pemain Asing – Minta Striker Rajin Latihan Sendiri

Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

caption: Legenda hidup sepakbola Indonesia, Peri Sandria saat diwawancarai di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Tribunnews/Abdul Majid

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Eks pemain Timnas Indonesia yang dijuluki striker fenomenal, Peri Sandria turut memberikan pesan kepada striker lokal Indonesia.

Seperti diketahui, Peri Sandria hingga kini masih memegang rekor sebagai pemain lokal yang paling banyak mencetak gol.

Torehan itu ia catatkan kala membela Bandung Raya di musim 1994-1995 dengan mencetak 34 gol. Rekor itu pun masih belum terpecahkan hingga saat ini.

Salah satu hal yang jadi kendala menurutnya lantaran di Liga sekarang kuota pemain asing sangat banyak hingga delapan pemain.

“Ya banyak juga yang jadi bertanya kepada saya, kok tidak yang ada menyamai rekor gol saya? ya saya cuma bisa jawab bagaimana bisa mencetak gol karena sekarang didominasi oleh pemain asing,” ujar Peri Sandria di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

“Jadi saran saya yan kembalikan seperti dulu ya, tiga pemain asing kalau terlalu banyak pemain asing juga tidak ada kesempatan buat pemain kita sendiri. Ya, itu sih menurut saya kasihan, makanya di Timnas itu kita tidak punya striker yang benar-benar pembunuh,” terangnya.

Selain mengkritisi soal regulasi kuota pemain asing, mantan pemain Persib Bandung itu juga turut meminta kepada striker-striker Indonesia untuk lebih bekerja keras.

Hal yang harus dilakukan seorang striker, yakni menambah jam latihan sendiri.

Dalam menu latihan tambahan itu, feeling bola dan chemistry dengan rekan harus terus diasah.

“Ya saya rasa untuk striker-striker muda seperti Hokky Caraka dan yang lain-lai cobalah diasah lagi,” ucap pria berusia 55 tahun tersebut.

“Kalau di era saya ada kekurangan saya latihan sendiri bukan cuma dapat latihan dari pelatih, bukan latihan skema pertandingan tapi harus latihan sendiri juga,”

“Kita juga harus ada teman untuk bola-bola set piece, jadi pada saat pertandingan feeling itu sudah ditemukan., chemistry itu sudah kita dapat,” pungkasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini