Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang unjuk rasa yang dilakukan banyak kelompok suporter di berbagai daerah menuntut mundurnya Ketua Umum PSSI yang juga mantan terpidana kasus korupsi, Nurdin Halid, dianggap sesuatu yang wajar oleh Sekjen PSSI, Nugraha Besoes.
Menurut Nugraha Besoes, dalam iklim demokrasi seperti di Indonesia, unjuk rasa semacam itu tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang aneh dan harus dibesar-besarkan. Bahkan, Nugraha menganggap, apa yang dilakukan ribuan suporter tersebut adalah bagian dari demokrasi Indonesia.
"Dalam demokrasi itu sah-sah saja. Orang kan ada yang suka, ada juga yang tidak suka. Sekarang ini kondisinya di mana-mana sama saja. Pemerintah, Presiden saja masih didemo oleh mereka yang tidak suka. Saya kira ini jangan dibikin menjadi sesuatu yang aneh," ujar Nugraha Besoes pada Tribunnews.com, Selasa (22/2/2011).
Meski demikian, Besoes berharap iklim demokrasi tersebut terus berjalan sesuai koridor yang dibenarkan. Unjuk rasa sebagai salah satu hak berwarga negara memang menjadi warna demokrasi di Indonesia. Namun, Besoes mengingatkan agar kedepan para pelaku unjuk rasa tersebut tidak kelewat batas hingga melakukan aksi anarkis.
"Demo-demo seperti itu boleh-boleh saja, asal jangan berlebihan apalagi sampai berbuat anarkis. Kalau sudah anarkis, merusak, saya kira itu bukan budaya bangsa kita. Itu bukan cerminan kearifan bangsa kita," ujar Besoes.
Sebelumnya, hari ini terjadi aksi turun ke jalan dan unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan berbagai kelompok suporter yang menuntut Nurdin Halid dan jajarannya turun dari kepengurusan PSSI. Mereka menggelar aksi di berbagai daerah, termasuk juga di depan kantor PSSI Jakarta. Selain meminta Nurdin-Nirwan turun, mereka juga meminta PSSI bermain fair play dalam pemilihan Ketua Umum di kongres mendatang.
Besoes: Unjuk Rasa Suporter Sah-Sah Saja
Penulis: Alie Usman
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger