News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Primer Indonesia

Persebaya 1927 Tertahan oleh Cendrawasih Papua

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Liga Primer Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Banyak peluang, tapi kurang beruntung. Itulah yang dialami Persebaya 1927 ketika berhadapan dengan Cendrawasih Papua di Stadion Tambaksari, Surabaya, Minggu (27/2/2011) sore.

Hasil pertandingan dengan skor akhir 0-0 membuat Persebaya 1927 harus segera melakukan evaluasi para pemainnya. Banyaknya peluang yang terbuang percuma pada lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) itu menunjukkan bahwa tim Bajul Ijo perlu segera mendapat suntikan pemain depan yang benar-benar mumpuni.

Meski hanya bermain 0-0, permainan Persebaya menunjukkan determinasi tinggi sejak pluit awal dibunyikan oleh wasit asal Makedonia, Borka Smokvoski. Ini bermula ketika Rendi Irawan melakukan tusukan dari kiri pada menit ke-3, namun lemah dalam penyelesaian akhir.

Di sisi lain, Cendrawasih Papua juga tak mau kalah. Tembakan keras Marcio da Silva pada menit ke-7 menerpa mistar gawang Endar Prasetya.

Giliran Andik Fermansyah mendapat umpan dari I Made Wirahadi, tapi gagal diselesaikan padahal dia tinggal berhadapan dengan kiper Dennis Romanovs. Tak lama kemudian, Andik juga melakukan tendangan jarak jauh, dan lagi-lagi berhasil ditepis Romanovs.

Pada menit ke-23, Persebaya sebenarnya mendapatkan peluang emas. Bermula dari permainan satu-dua Oktavio Dutra dengan Rendi Irawan hingga ke gawang. Dutra yang semula tak masuk line up starting eleven itu, tinggal berhadapan dengan Romanovs. Namun, bola lebih dulu disergap kiper. Sedangkan aksi Dutra yang menjatuhkan diri dengan berharap mendapatkan penalti, malah diganjar kartu kuning. Wasit Borka Smokvoski melihat aksi pemain Persebaya itu sebagai diving.
 
Tendangan keras pemain tengah Cendrawasih Papua, Patrick Gighani, pada menit ke-39 hanya beberapa sentimeter melayang di atas mistar Endar Prasetya. Tiga menit kemudian, giliran permainan satu-dua ditunjukkan Gighani dengan Yance Yowei, dan sempat mengancam mistar gawang Persebaya.

Pelatih Aji Santoso menurunkan Arif Ariyano Nico untuk membantu serangan pada  babak kedua. Terbukti, Arif beberapa kali memiliki peluang.

Cendrawasih Papua lebih banyak bermain defensif pada babak kedua Berkali-kali serangan Bajul Ijo gagal di depan penjaga gawang Romanovs. Dan, pada laga kali ini Romanovs pantas menjadi bintang karena berhasil menyelamatkan serangan bertubi-tubi Persebaya.

"Dia bukannya bermain bagus, tapi benar-benar luar biasa," ujar CEO Cendrawasih Papua, Pramadia Moses.

Salah satu buktinya adalah tendangan Arif Ariyanto yang berhasil diblok kiper asal Latvia itu pada menit ke-77. Demikian pula dengan tendangan Lucky Wahyu. Berkali-kali datang ancaman ke gawang Cendrawasih Papua, namun berkali-kali pula kiper berusia 32 tahun itu berhasil menggagalkannya.
 
"Saya melihat ini keberhasilan tim, dan merupakan bekal untuk menghadapi Persibo di Jayapura pada pertandingan selanjutnya," ujar Moses.

Ia mengaku anak buahnya bermain luar biasa. Peluang-peluang banyak tercipta, namun penyelesaian belum membuahkan gol.

"Kita berhasil tahan imbang Persebaya di kandang sendiri sudah luar biasa," tegasnya.

Pelatih Persebaya, Aji Santoso, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Ia melihat sektor depan perlu mendapat tambahan pemain baru.

"Saya kecewa, karena belum ada pemain depan yang benar-benar bisa mendobrak pertahanan lawan. Sampai sekarang, saya masih menunggu pemain depan yang dijanjikan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini