TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Libur satu pertandingan membuat Bali Devata merasa di atas angin. Masa jeda itu mereka gunakan untuk mengembalikan kondisi fisik serta mematangkan teknik dan strategi. Tim pelatih Willy Scheepers, Petar Segrt, dan I Made Sony Kawiarda telah menempa Pasca Heije dan kawan-kawan agar lebih fokus pada empat pertandingan sisa.
Sasarannya jelas, hingga setengah musim Liga Primer Indonesia (LPI) nanti, Bali Devata harus kembali ke jajaran lima besar klasemen sementara. Dan, lawan terdekat yang harus mereka hadapi di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Minggu (1/5) nanti adalah PSM.
"Masa recovery yang cukup membuat kondisi seluruh pemain benar-benar prima. Anak-anak bisa lebih fokus menghadapi pertandingan melawan PSM," kata Manajer Tim Bali Devata, Made Raymond, Kamis (28/4/2011).
Setelah meladeni PSM, Bali Devata masih menyisakan tiga pertandingan. Melawan Cendrawasih Papua, Bintang Medan, dan Aceh United.
Raymond optimistis pasukannya mampu menyapu bersih tiga pertandingan tersebut. Dasarnya, dia belum pernah melihat para pemainnya berlatih sesemangat akhir-akhir ini. Dengan kondisi seperti itu, Raymond mengklaim Laskar Naga Banda – julukan Bali Devata –
telah kembali kepada jalur yang benar, yakni jalur juara.
"Melihat semangat anak-anak saat ini, saya kira melawan siapapun mereka bisa menang. Apalagi tidak ada satupun pemain kami yang cedera atau terkena akumulasi kartu," tegas pemilik Warung Made di kawasan Seminyak, Kuta, Bali itu.
Raymond tidak memungkiri PSM merupakan tim kuat. Skuad berjuluk Juku Eja itu dalam 15 tahun terakhir malang melintang di blantika sepakbola nasional. Raymond menyadari mereka pasti berambisi mencuri poin dalam lawatannya ke Bali.
"Saya tahu mereka bagus, pemainnya profesional semua. Tapi, seperti saya katakan tadi, Bali Devata siap mengalahkan tim manapun. Kami harus dapat tiga poin," kata Raymond.
Pihaknya tak terlalu terkejut dengan sukses PSM mengalahkan Persebaya 1927 4-0 dalam laga di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Minggu (24/4) malam. Menurut Raymond, PSM bisa melakukan itu karena Persebaya 1927 tidak didampingi pelatih kepala Aji Santoso.
"Kita lihat sajalah nanti di lapangan seperti apa. Saya tidak mau ngomong banyak sebelum pertandingan. Yang saya tahu, Wim (Wilhelmus Wim Rijsberger, pelatih PSM, red) pelatih bagus," katanya lagi. Tak lupa Raymond berharap agar ketajaman Ilija Spasojevic kembali. Striker asal Montenegro itu sejauh ini telah mencetak lima gol, dan berada di urutan delapan daftar topskor sementara.
Optimisme juga menjadi milik kubu PSM, yang Jumat (29/4) sore nanti bertolak ke Bali dengan membawa 18 pemain. Menurut asisten pelatih PSM, Liestiadi, kepercayaan diri para pemainnya sedang dalam posisi puncak setelah mengalahkan Persebaya 1927 minggu lalu.
"Sederhananya begini. Persebaya saja bisa kita kalahkan apalagi Bali Devata. Kita yakin bisa kalahkan mereka, apalagi ini LPI. Tidak ada cerita tim tamu tidak bisa menang di kandang lawan," katanya.
PSM hanya akan kehilangan Divas Tarkas yang masih dalam masa pemulihan cedera engkel. Menurut Liestiadi, itu bukan masalah besar karena dia masih punya Risnandi Amri, Aditia Putra Dewa, dan Tamsil.
Menurut Liestihadi, kekuatan Bali Devata terletak pada sosok Willy Scheepers. Pelatih asal Belanda itu bisa mengubah tim dengan materi pemain biasa-biasa saja menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan di pentas LPI.
"Kalau saya amati, ada beberapa pemain lokal mereka yang bagus. Dua di antaranya yang diusulkan masuk timnas U-23 (kiper Ngurah Komang Arya Perdana dan Gede Jeno Wiliantara). Pemain Korea mereka, Bok Jun Hee, juga harus diwaspadai. Tapi ingat, pemain muda kami belakangan tampil mengesankan," tutup Liestiadi.
Bali Devata vs PSM: Bali Devata Siap Tempur
Penulis: Alie Usman
Editor: Toni Bramantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger