TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski berperan sebagai tuan rumah, Jakarta FC menjamu tamunya Bandung FC di stadion yang relatif jauh dari ibukota. Tepatnya di Stadion Wilis, Madiun. Tanpa penyerang andalannya, Emanuel De Porras, Jakarta FC menjalani tugas berat untuk memetik tiga poin melawan Bandung FC yang akan tampil dengan pemain lengkap.
Pelatih Jakarta FC Bambang Nurdiansyah, mesin gol asal Argentina itu akan absen karena akumulasi kartu. Masih ditambah lagi dengan cederanya Cornelius Geddy, dan juga empat pemain lainnya.”Kami akan bertanding hanya dengan separuh kekuatan,” ungkap mantan pemain timnas era 80-an itu.
Bambang sudah menyiapkan penggantinya, tentu. Mereka adalah Liswanto, Abdullah Malik, Edi Ramdani, Charles I.S. Horik, Hendra Bayaw, dan Sansan.”Mereka akan bermain maksimal untuk meraih kemenangan di Madiun nanti,” ujar Bambang.
Ia juga menekankan bahwa Jakarta FC, seperti biasa, akan bermain menyerang dengan permainan kolektif. ”Karena itu, kami takkan menyiapkan pemain yang secara khusus mengawal penyerang lawan. Cukup stopper terdekat saja yang akan menghadangnya,” Bambang Nurdiansyah
menambahkan.
Sedangkan Bandung FC sedari awal sudah mewaspadai pergerakan Gustavo hernan Ortiz. ”Sebab, aliran-aliran bola dari lini tengah menuju lini depan Jakarta FC berasal dari komandonya,” tukas Budiman Yunus, pelatih Bandung FC, tentang pemain tengah asal Argentina itu.
Tugas mengawal pergerakan Ortiz akan dibebankan kepada stopper baru Laskar Siliwangi, Rachmat Latief. ”Debutnya melawan Medan Chiefs minggu lalu cukup bagus. Sebagai pemain baru, ia cukup disiplin, lugas, dan tak canggung lagi. Sehingga kami berharap Rachmat Latief
dapat mengulanginya lagi di Madiun nanti,” ujar Budiman kalem.
Tugas beratnya sebagai pelatih Bandung FC adalah memoles para penyerangnya untuk lebih tenang jika berada di kotak 12 lawan. “Pada pertandingan kemarin, berkali-kali Perry N. Somah membuang peluang emas menciptakan gol ke gawang Medan Chiefs. Begitu juga dengan Beni
Kunkun dan Lee Hendrie,” ujar Budiman.
Hal itu pula yang membuat Bandung FC kerapkali hanya berhasil meraih satu poin atau malah kalah sama sekali, meski permainan mereka bagus sepanjang pertandingan. ”Kali ini para pemain kami harus tenang, dan memanfaatkan semua peluang emas agar menjadi gol,” tekad Budiman.
Memang untuk meraih kemenagan merupakan tugas berat bagi Bandung FC. Maklum, tim yang memiliki materi pemain bagus itu masih berkutat di papan bawah klasemen sementara Liga Primer Indonesia (LPI). Klub asal Tanah Priangan ini baru mengumpulkan 13 poin, hasil dari 16 pertandingan dengan 3 kemenangan, 4 kali seri, dan 9 kali kalah.
Produktifitas golnya pun masih defisit 11 gol, karena baru memasukkan 18 gol dan kebobolan 29 gol. Tentunya raihan tiga poin sangat didambakan Laskar Siliwangi agar mereka dapat lolos dari pusaran papan bawah.
Sedangkan Jakarta FC punya tabungan poin lebih baik, mengumpulkan 23 poin dari 16 laga yang telah dijalani. Klub ibukota ini berhasil meraih 6 kemenangan, 5 kali imbang, dan 4 kali kalah. Hasil ini membuat mereka bertahan di papan tengah, meski tiga pekan sebelumnya pernah menjadi penghuni papan atas.
Catatan golnya juga cukup mengesankan, karena berhasil melesakkan 24 gol ke gawang lawan dan kebobolan 17 gol. Sehingga Jakarta FC surplus tujuh gol. Apalagi bomber mereka, Emanuel De Porras, bertengger di posisi tiga besar topskor LPI hingga pekan ke-18.
Apakah “maung” Bandung dapat menerkam “macan” Jakarta, atau malah sebaliknya? Kita tonton saja laga serunya Minggu (15/5/2011) nanti.
Bambang Nurdiansyah: Jakarta FC Incar Poin Penuh Jamu Bandung FC
Penulis: Alie Usman
Editor: Toni Bramantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger