News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres PSSI

Andi Mallarangeng Cukur Jenggot demi Kongres PSSI! Kumisnya?

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menpora Andi Mallarangeng, menjawan pertanyaan wartawan usai diperiksa penyidik KPK, di kantor KPK, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2011).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, Selasa (21/6/2011), siang, tampil beda. Yah, jenggot dan cambang Andi yang dulu tampak lebat kini tak ditemukan lagi.

Ini karena jenggot dan cambang itu sudah dicukur habis. Lalu apa alasan Andi mencukur jenggot dan cambangnya itu. "He-he-he,..Ini karena PSSI selamat dari sanksi FIFA," ujarnya becanda ketika ditanya pers mengenai jenggotnya itu di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Andi dikenal sosok menteri yang banyak berbicara mengenai Kongres PSSI yang deadlock beberapa waktu lalu. Karena deadlock, muncul kekhawatiran FIFA akan memberikan sanksi ke PSSI. Namun hingga hari ini sanksi FIFA itu tidak ada. Kongres lanjutan PSSI kembali akan diadakan 9 Juli 2011 mendatang di Solo, Jawa Tengah.

Sebagai menteri yang membawahi bidang olahraga, Andi bersyukur hingga hari ini sanksi FIFA itu tidak ada. Untuk ke depan, Andi juga berharap sanksi FIFA tidak ada kendati pelaksanaan Kongres PSSI di Solo nanti tidak ada jaminan akan berlangsung lancar.

"Mari membuka lembaran baru, memilih pengurus baru. Kongres nanti kita harapkan berjalan lebih baik. Dan saya, kami optimis semua berjalan dengan baik," kata Andi.

Yah, sejauh ini Kongres PSSI masih belum mendapat sanksi dari FIFA. Karena itu Andi bersyukur dengan memotong jenggotnya. Lalu bagaimana kalau Kongres FIFA 9 Juli nanti berjalan lancar dan tidak mendapat sanksi FIFA. Akankah Andi akan berjanji (nazar) untuk mencukur kumis kebanggaannya itu? Kita tunggu saja!

bagaimana dengan kumisnya pak?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini