Laporan Wartawan Tribunnews.com, Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah lengser dari jabatan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), April lalu, Nurdin Halid, lama tak terdengar kabarnya. Kegiatannya pun menjadi jauh dari publikasi. Pria asal Makassar Sulawesi Selatan itu pun menjauh dari hiruk-pikuknya PSSI, termasuk saat kongres 20 Mei yang berakhir buntu atau tanpa hasil memilih ketua umum penggantinya.
Tribunnews berkesempatan menemui dan mewawacara eksklusif Nurdin saat mengikuti turnamen Golf KNPI di Sentul Highland Golf, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (26/6/2011). Nurdin pun sempat memberikan komentarnya soal kondisi PSSI dan kepemimpinan Agum Gumelar di Komite Normalisasi.
"Kita lihat saja di kongres nanti, Komite Normalisasi ini tidak mampu menormalkan PSSI. Ketuanya saja mantan jenderal bintang empat, dan saya melihat apa yang dia lakukan sudah banyak yang melenceng dengan statuta PSSI dan FIFA," kata Nurdin.
Nurdin menuturkan, Agum berkali-kali gagal menyelenggarakan kongres. Menurutnya itu bukti bahwa kubu Agum memimpin tidak dengan aturan organisasi. "Seandainya semua aturan dijalankan sesuai dengan aturan FIFA dan PSSI, saya jamin itu tidak akan gagal. Kalau kongres yang di Pekanbaru 25 Maret lalu, itu memang sengaja digagalkan oleh orang-orang yang memiliki itikad tidak baik di PSSI," katanya.